Indonesia Teken Kesepakatan Karbon Global, CarbonEthics Dorong Proyek Berkualitas Tinggi

Jakarta, Obsessionnews.com – Indonesia melalui perusahaan restorasi ekosistem CarbonEthics resmi menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Gold Standard Foundation, lembaga sertifikasi karbon internasional. Langkah ini membuka akses pasar karbon global yang lebih luas bagi Indonesia dan menjadi momentum penting dalam penguatan posisi Indonesia di ekonomi hijau.
Kesepakatan tersebut diumumkan dalam forum lintas sektor Carbon Talk 2.0 yang dihadiri pemangku kepentingan dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sipil. CEO CarbonEthics, Bimo Soewadji, menegaskan pentingnya menjaga integritas proyek karbon di tengah meningkatnya perhatian global terhadap kualitas kredit karbon.
“Pasar karbon global semakin menginginkan proyek yang mampu menunjukkan dampak nyata bagi iklim dan sosial,” ujar Bimo, Rabu (11/6/2025). Ia menambahkan bahwa transparansi dan verifikasi ketat menjadi syarat mutlak, termasuk manfaat langsung bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam perlindungan ekosistem.
MRA menjadi tonggak penting dalam perdagangan karbon internasional karena memungkinkan pengakuan bersama atas standar sertifikasi karbon. Direktur Bina Usaha Pemanfaatan Hutan Kementerian Kehutanan, Ilham S.T., M.T., mengatakan MRA akan memperluas likuiditas karbon dan memperkuat kerja sama iklim lintas negara. “Hal ini membuka peluang besar bagi transfer teknologi, pengetahuan, dan perluasan pasar bagi Indonesia,” ujarnya.
Carbon Talk juga membahas regulasi dan dukungan kebijakan terhadap pasar karbon domestik. Menurut Direktur Tata Kelola Implementasi Nilai Ekonomi Karbon KLHK, Dr. Wahyu Marjaka, M.Eng., keberhasilan pasar karbon sangat tergantung pada kesiapan kelembagaan, penegakan hukum, dan keterlibatan semua pihak secara inklusif.
Pasar karbon Indonesia diproyeksikan mampu menciptakan potensi pendapatan hingga USD 34 miliar dan membuka 1,7 juta lapangan kerja pada 2030. Namun, hal ini membutuhkan proyek-proyek berbasis alam yang memenuhi standar tinggi secara lingkungan maupun sosial.
Asisten Khusus Senior untuk Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno, Dr. Belladonna Maulianda, menilai dukungan kebijakan dan investasi menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem karbon yang kuat. “Peluang ini harus direspons dengan kesiapan teknis dan ekosistem pendukung yang solid,” katanya.
CarbonEthics sendiri terus memperkuat komitmen pada pengembangan proyek karbon berintegritas tinggi dengan pendekatan berbasis komunitas. Melalui layanan Carbon Project Consultancy, perusahaan mendampingi proyek sejak awal hingga pelaksanaan di lapangan, termasuk menawarkan kredit karbon pra-pembelian dan membuka peluang investasi tahap awal.
Di tengah proses revisi regulasi seperti Perpres No. 98/2021 dan penguatan platform registri karbon nasional (SRN), CarbonEthics menilai kepercayaan investor akan tumbuh jika seluruh sistem berjalan transparan dan kredibel. Perusahaan ini juga terus melibatkan komunitas lokal dalam pemulihan ekosistem untuk memastikan dampak sosial berjalan seiring dengan solusi iklim yang berkelanjutan. (AngieON)