Ajak Mahasiswa Bangun Usaha di Desa, Ketua APUDSI: Hidup di Daerah dengan Rejeki Kota itu Mungkin!

Ajak Mahasiswa Bangun Usaha di Desa, Ketua APUDSI: Hidup di Daerah dengan Rejeki Kota itu Mungkin!
Ketua Umum Asosiasi Pelaku Usaha Daerah Seluruh Indonesia (APUDSI), Maulidan Isbar dalam acara Sarasehan PNJ 2025, Rabu (28/5/2025). (Foto: Istimewa)

Obsessionnews.com - Hadir dalam rangkaian Sarasehan PNJ 2025 bertajuk “Upgrade Diri, Hadapi Masa Depan”, Ketua Umum Asosiasi Pelaku Usaha Daerah Seluruh Indonesia (APUDSI), Maulidan Isbar, menekankan pentingnya generasi muda, khususnya mahasiswa vokasi, untuk mulai memikirkan strategi hidup dan karier sejak dini. Menurutnya, acara seperti ini memberikan insight penting bagi mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja maupun usaha setelah lulus.

“Banyak anak muda yang bingung harus melakukan apa setelah lulus kuliah. Event seperti ini memberi gambaran dunia luar seperti apa, industri dan bisnis butuh apa, sehingga kampus bisa menyesuaikan agar mahasiswa siap masuk dunia kerja,” ujarnya, saat diwawancarai, Rabu (28/5/2025) di Kampus PNJ.

Baca Juga:
Sarasehan PNJ 2025: Buka Wawasan Mahasiswa Vokasi Menuju Indonesia Emas 2045

Pada kesempatan yang sama, dirinya juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri. Sebagai institusi vokasional, Politektik dituntut mampu mencetak sumber daya manusia yang tidak hanya terampil secara teknis, tapi juga memiliki daya saing dan relevansi dengan kebutuhan dunia kerja.

Acara Sarasehan PNJ 2025 yang diikuti oleh ratusan mahasiswa, Rabu (28/5/2025)

 

Lebih jauh, dalam kapasitasnya sebagai pimpinan APUDSI, Maulidan turut mengajak generasi muda untuk tidak memusatkan harapan pada kota besar. Ia mendorong potensi usaha dan kemandirian ekonomi dari desa melalui pendekatan yang lebih realistis dan berkelanjutan.

“Kalau di kota gaji UMR 7 juta tapi biaya hidup tinggi, saving-nya cuma 500 ribu. Tapi kalau di desa, gaji 4 juta dengan biaya hidup rendah, saving-nya bisa lebih besar. Tinggal di kampung tapi rejeki kota, kenapa enggak?” tegasnya.

Sementara itu sebagai organisasi yang hadir sejak 2024, APUDSI sendiri telah memiliki puluhan ribu anggota pelaku usaha desa dan menargetkan ratusan ribu anggota di tahun 2025. Organisasi ini aktif membantu legalitas usaha, sertifikasi produk, akses pembiayaan, hingga membuka pasar. Menurut Maulidan, siapapun bisa bergabung asal punya niat membangun usaha di desa.

“Kita bantu dari hulu ke hilir. Mulai dari legalitas usaha seperti PT Perorangan, sertifikasi ekspor, hingga akses ke perbankan dan pembiayaan. Tapi ya, harus jadi anggota APUDSI dulu. Kalau enggak, ya enggak bisa main,” candanya.

Ia mengajak generasi muda untuk mulai aktif, bahkan dari skala kecil sekalipun. “Pemerintah sudah memudahkan. Sekarang tinggal kemauan kita sendiri,” tutupnya.(Arfi)