Hampir 100 Ribu Jemaah Tiba di Arab Saudi, Kemenag Perketat Pengawasan Haji 2025

Hampir 100 Ribu Jemaah Tiba di Arab Saudi, Kemenag Perketat Pengawasan Haji 2025
Dok Humas Kemenag

Obsessionnews.com - Kementerian Agama (Kemenag) memperketat pengawasan layanan ibadah haji 2025 sejak tahap keberangkatan di tanah air hingga pelaksanaan di Arab Saudi. Hingga Jumat pagi, sebanyak 99.354 jemaah reguler tercatat telah tiba di Arab Saudi, atau 48,57% dari total kuota jemaah haji reguler tahun ini.

Langkah pengawasan ini dipimpin langsung oleh Inspektorat Jenderal Kemenag yang menurunkan 14 tim pengawas ke seluruh embarkasi haji di Indonesia. Fokus pengawasan mencakup kesiapan asrama, layanan embarkasi, serta mitigasi risiko teknis dan operasional.

“Semua layanan telah berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur. Beberapa kendala teknis seperti AC rusak, jalur kursi roda, dan pasokan air dapat segera ditangani,” ujar Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunnas, dalam konferensi pers, Jumat (16/5).

Hasil survei kepuasan jemaah per 16 Mei menunjukkan nilai 83,04, dengan predikat baik. Angka ini dinilai sebagai indikator keberhasilan koordinasi antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan tim pengawas di lapangan.

Di Arab Saudi, pengawasan dilakukan sejak kloter pertama tiba pada 2 Mei 2025. Program Mecca Route dinilai membantu mempercepat proses imigrasi. Namun, sejumlah masalah tetap muncul di awal keberangkatan, seperti keterlambatan distribusi koper dan pemisahan sementara anggota rombongan.

“Petugas langsung merespons situasi tersebut dengan pengaturan ulang akomodasi, agar pasangan suami-istri tetap satu kamar dan lansia tetap mendapatkan pendamping,” tambah Khairunnas.

Layanan konsumsi juga menjadi perhatian. Beberapa jemaah mengeluhkan kualitas makanan, khususnya tekstur nasi, rasa terlalu pedas, serta menu yang dinilai kurang cocok bagi lansia. Kemenag telah meminta pihak katering untuk melakukan penyesuaian segera.

Distribusi Kartu Nusuk, yang menjadi syarat akses ke Masjidil Haram dan fasilitas lainnya, juga mengalami kendala. Belum seluruh jemaah menerima kartu tersebut. Sebagai solusi, tanda pengenal sementara dan pendampingan langsung diberikan agar ibadah tetap dapat dilaksanakan.

Pengawasan ini, menurut Khairunnas, bukan hanya berorientasi pada pemenuhan layanan, tapi juga menjaga integritas dan komitmen petugas. “Pelayanan harus dijalankan dengan semangat ibadah, bukan hanya sekadar tugas,” tegasnya.

Kemenag memastikan pengawasan akan dilakukan secara berkala hingga seluruh rangkaian ibadah selesai. Evaluasi lapangan juga akan terus dikumpulkan dari laporan petugas dan masukan jemaah sebagai bahan perbaikan layanan ke depan.IwanLubisON