Tarif Trump dan Nasib UMKM Kita

Tarif Trump dan Nasib UMKM Kita
Pemerintah diminta menyikapi serius tarif Trump. (X)

 

 

Obsessionnews.com - Tarif perdagangan yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump harus disikapi serius oleh pemerintah Indonesia. Tarif resiprokal 32 persen yang dikenakan kepada Indonesia bukan tidak mungkin berdampak pada geliat UMKM.

 

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Hendry Munief, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (8/4), menyebutkan kebijakan tak populer AS berimplikasi pada semua sektor ekonomi, dagang dan fiskal. Termasuk UMKM.

Baca Juga:
Sikapi Tarif Trump, Indonesia Bisa Apa?

“Salah satu yang harus dijaga oleh pemerintah adalah menjaga ekosistem sektor UMKM tetap bertahan,” ujarnya.

 

Dia menilai langkah nekat Trump dilakukan untuk membendung tekanan ekonomi dari Tiongkok. Kendati begitu, Indonesia bakal terkena imbasnya.

 

“AS dan Tiongkok adalah dua tujuan ekspor kita. Tiongkok akan mengoreksi kebijakan ekonominya. Otomatis juga berpengaruh ekspor komoditas kita kesana. Kedua negara ini otomatis menahan laju ekspor kita,” tuturnya.

Baca Juga:
Respons Tarif Trump, Empat Pemimpin Negara ASEAN Siapkan Perlawanan

Untuk menjaga sektor UMKM, dia menyarankan pemerintah menerapkan strategi jangka pendek dengan memperkuat perdagangan dalam negeri sembari mencari kemitraan dagang baru di luar AS dan Tiongkok.

 

“Pemerintah dapat meningkatkan kebijakan proteksi UMKM dengan memberikan stimulus bantuan lunak, keringanan perpajakan, pemberian subsidi kepada faktor utama dan pendukung UMKM,” ujarnya.

 

Dia juga menyarankan pemerintah memberikan penyesuaian pengenaan tarif impor, pembatasan kuota, pelarangan impor barang tertentu. Kebijakan proteksi ini bakal jadi momentum untuk meningkatkan daya saing produk UMKM hingga ditargetkan dapat bersaing di perdagangan internasional.

 

“Proteksi pemerintah ini bakal jadi faktor penting  penyelamatan UMKM kita. Selama ini UMKM selalu jadi penyelamat ekonomi nasional. Namun perlambatan ekonomi semenjak Covid-19 melanda, dikhawatirkan pengusaha UMKM tidak dapat menahannya,” katanya. (Erwin)