Dasco Sebar Dua Foto Pertemuan Prabowo-Mega, Satu Berjarak Satu Mendekat

Dasco Sebar Dua Foto Pertemuan Prabowo-Mega, Satu Berjarak Satu Mendekat
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Prabowo Subianto. (X)

 

 

Obsessionnews.com - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri terkonfirmasi sudah. Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membagikan dua foto dalam pertemuan kedua tokoh di kediaman Mega di Teuku Umar, Jakarta, Senin (7/8) malam. 

 

Satu foto menunjukkan pose keduanya mendekat. Mega yang mengenakan baju motif kembang berwarna ungu dengan Prabowo bersafari cokelat duduk dalam satu sofa dan tersenyum menghadap kamera. Sedangkan satu foto menunjukkan pose keduanya berjarak karena saling bersandar pada sisi sofa masing-masing.

Baca Juga:
Pertemuan Prabowo-Megawati, Kenapa Harus Jadi Misteri?

“Merajut kebersamaan untuk Indonesia kita,” cuit Dasco mengucap syukur melalui akun X @bang_dasco, dikutip di Jakarta, Selasa (8/4) malam.

 

Dalam cuitan itu, Dasco menyertakan pula keterangan tanggal pertemuan berlangsung. Hingga pukul 20.38 WIB, sedikitnya unggahan menyertakan dua foto itu dilihat 11 ribu dan disukai 185 netizen.

 

 

Pertemuan Prabowo-Mega berlangsung tertutup dan perwakilan dari Gerindra dan PDIP sama-sama tidak mengonfirmasi secara terbuka. Profesor riset BRIN Lili Romli menilai hal itu biasa saja, tidak dimaksudkan untuk menjaga perasaan kubu Solo. 

Baca Juga:
Wacana Pertemuan: Prabowo Ngebet, Megawati Tenang

“Kalau sampai tujuannya seperti itu (pertemuan dilakukan tertutup) untuk menjaga hati Pak Jokowi, malahan men-down grade presiden dan Ibu Megawati itu sendiri,” kata Romli.

 

Menurut Romli, pertemuan Prabowo-Mega dilakukan secara tertutup boleh jadi hanya sebatas silaturahmi pada momen Idulfitri. Maka tak ada yang bisa dibagikan kepada publik karena tak terkait kepentingan politik praktis.

 

“Saya menduga bahwa pertemuan yang tidak dikemukakan secara terbuka itu karena pertemuan biasa dalam rangka silaturahmi pasca-Lebaran, bukan bicara tentang politik praktis,” ujarnya.

 

“Kalaupun ada, hanya bersifat umum, sebagai pertemuan awal atau penjajakan, sehingga memang tidak ada yang bisa diinformasikan ke publik,” sambungnya. (Erwin)