Obsessionnews.com - Gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 19 Januari lalu memberikan secercah harapan bagi masyarakat Gaza yang telah lama hidup dalam ketidakpastian akibat konflik berkepanjangan. Meski demikian, tantangan besar masih membayangi, terutama dalam sektor kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza membutuhkan kerja keras dan investasi besar untuk dapat kembali berfungsi secara optimal. Namun, yang terjadi saat ini hanya separuh dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi—itu pun hanya sebagian.

 
Sebagai bentuk kepedulian, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Bulan Sabit Merah Mesir (ERC) kembali menunjukkan komitmen kemanusiaan mereka. PMI menggandeng mitra strategisnya, Lifebuoy dan Pepsodent, untuk menyalurkan bantuan senilai Rp2 miliar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendasar, mulai dari penyediaan makanan, layanan kesehatan keliling, air bersih, hingga obat-obatan bagi masyarakat di kamp-kamp pengungsian.

Baca Juga:
Gencatan Senjata di Gaza Harus Mengakhiri Agresi Israel

“Dengan dihentikannya serangan udara dan artileri, bantuan dapat didistribusikan dengan lebih lancar. Kami akan tetap fokus pada wilayah-wilayah pengungsian seperti Khan Younis, Gaza City, dan Deir Al-Balah guna memastikan para pengungsi bisa memulai kehidupan baru dalam kondisi yang lebih sehat dan layak,” ujar Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla dalam siaran pers yang diterima, Senin (10/3/2025).

Sejalan dengan semangat kemanusiaan yang telah lama diusung oleh Lifebuoy dan Pepsodent. Bantuan kemanusiaan ini akan disalurkan secara bertahap menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, melibatkan para relawan PMI yang berada di Gaza.

Harapannya, bantuan ini dapat membantu warga Gaza untuk bangkit kembali dan menjalani kehidupan dengan lebih baik setelah melewati masa-masa sulit akibat konflik. Langkah kecil ini menjadi bukti bahwa kepedulian dan solidaritas masih tetap hidup di tengah situasi yang sulit.(Arfi)