Was-was Beras Oplosan, Satgas Pangan Bisa Apa?

Was-was Beras Oplosan, Satgas Pangan Bisa Apa?
Satgas Pangan diminta aktif memitigasi beredarnya beras oplosan. (Ilustrasi/X)




Obsessionnews.com - Mencuatnya isu beras oplosan harus disikapi serius oleh pemerintah dan Satgas Pangan. Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan mewanti-wanti bahwa isu pengoplosan beras bisa masuk dalam lingkup korupsi dan manipulasi tata niaga pangan.

Politisi PKS itu mengingatkan bahwa beras oplosan bukan hanya merugikan rakyat tetapi kontra dengan semangat swasembada pangan yang dicanangkan Presiden  Prabowo Subianto. 

Baca Juga:
KPK Wajib Selidiki Dugaan Markup Harga Beras Impor

"Kita sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan ketergantungan pada impor, tetapi tindakan seperti ini justru melemahkan kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan nasional," kata Johan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (6/3).

"Presiden Prabowo sudah jelas menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem pangan nasional dan memberantas segala bentuk mafia pangan yang merugikan rakyat," tambahnya.

Baca Juga:
Was-was Pertamax Oplosan

Dia meminta aparat penegak hukum bergerak melakukan penyelidikan dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini. "Jika pengoplosan ini dibiarkan, maka kita sama saja memberi ruang bagi oknum yang ingin mempermainkan kebijakan pangan dengan cara yang curang dan tidak bertanggung jawab," katanya.

Johan juga meminta Satgas Pangan dan Kementerian Perdagangan untuk lebih aktif melakukan pengawasan terhadap distribusi beras di lapangan. Namun dirinya juga meminta agar masyarakat bukan hanya waspada tetapi proaktif melaporkan kecurangan dalam distribusi pangan.

"Kami di Komisi IV akan mengawal persoalan ini. Aparat harus segera bertindak dan memastikan bahwa tidak ada celah bagi oknum yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara-cara kotor seperti ini. Kita tidak ingin masyarakat menjadi korban dari permainan harga dan kualitas pangan yang tidak bertanggung jawab," ujarnya. (Erwin)