Kongres Demokrat Ajang Prabowo Bela Jokowi-SBY

Kongres Demokrat Ajang Prabowo Bela Jokowi-SBY
Presiden Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres ke-6 Partai Demokrat, di Jakarta, Selasa (25/2). (Tim Media Prabowo)


Obsessionnews.com -  Kongres ke-6 Partai Demokrat menjadi ajang Presiden Prabowo Subianto untuk membela pendahulunya yakni Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menegaskan SBY-Jokowi tak cawe-cawe dalam pemerintahan yang dipimpin sekarang ini.

Prabowo mengatakan SBY tak pernah cawe-cawe sekalipun ada tim yang dulu berada di lingkaran SBY kini masuk dalam Kabinet Merah Putih. Prabowo menilai keberadaan tim itu justru menandakan bahwa SBY memiliki prestasi selama dua periode memimpin RI, setidaknya dalam menghadapi berbagai krisis termasuk tantangan global pada 2008.

Baca Juga:
Hadiri Kongres Demokrat, Prabowo Singgung Pilpres 2029

"Semua ini pondasi yang dibangun Pak SBY menghadapi krisis demi krisis. Krisis keuangan dunia 2008 yang disebut the Black Monday, crash negara-negara kapitalis, Wall Street Crash, perusahaan-perusahaan terbesar gulung tikar, tetapi Indonesia aman," kata Prabowo, memberi sambutan dalam penutupan kongres yang digelar di Jakarta, Selasa (26/2).

Prabowo mengaku atas jasa SBY tersebut dirinya masih menggunakan beberapa anggota tim dari yang berada dalam lingkaran SBY untuk bekerja di kabinetnya. Dia menegaskan pula tidak ada unsur cawe-cawe dalam hubungan antara dirinya dan SBY. Justru dirinya yang secara langsung meminta cawe-cawe masukan dan belajar dalam memimpin pemerintahan.

Baca Juga:
Prabowo Luncurkan Danantara, Disaksikan SBY-Jokowi

"Ini jangan ada pikiran cawe-cawe lah, enggak ada. Saya yang minta dicawe-cawe. Saya datang ke Pak SBY minta masukan, bener pak SBY? Bapak tidak pernah titip-titip apa-apa ke saya, enggak pernah," tegasnya.

Selain itu, Prabowo juga mengaku pentingnya belajar dari pengalaman kepemimpinan dari pemimpin presiden ke-7, Jokowi. Prabowo berusaha menggali pengetahuan dari pemimpin terdahulu yang telah membawa Indonesia melewati berbagai tantangan besar.

Hal tersebut dikarenakan Prabowo ingin terus mengembangkan bangsa dengan memanfaatkan pengalaman serta kebijakan yang sudah terbukti dari SBY dan Jokowi, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Saya datang. Ada yang mengatakan pak Jokowi, enggak ada. Saya datang ke pak Jokowi. Pak SBY mimpin 10 tahun, pak Jokowi mimpin 10 tahun, 20 tahun pengalaman mereka, hanya orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman," kata Prabowo. (Erwin)