Izin Pak Presiden, Ada “Bercak Darah" di Baju Bapak

Oleh: Rio Octaviano, Dewan Pengawas Road Safety Association
Rakyat Indonesia kembali berduka, dengan terjadinya kecelakaan di Pintu Tol Ciawi, yang telah menewaskan 8 orang. Lagi-lagi nyawa hilang sia-sia. Kecelakaan yang diduga dikarenakan rem blong menabrak kendaraan lain yang berada di lokasi tersebut. Selain 8 orang meninggal dunia, ada 11 orang yang mengalamai luka-luka telah dilarikan ke RSUD Ciawi.
Sebagai informasi, di negara lain, mereka sudah mengubah kata road accident dengan road crash, ini dikarenakan mereka mau mengubah paradigma, karena Kecelakaan lalu lintas (road accident) diartikan sebagai kejadian yang tidak bisa dihindari. Ini hanya contoh kecil, bagaimana mereka di negara maju sudah sangat serius, sedangkan Indonesia yang selalu saja digadang mau menjadi negara global, masih abai dengan hal Kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga:
Kecelakaan Maut di Ciawi Alarm Darurat Keselamatan Transportasi, Prabowo Harus Bertindak
Tidak lelah, kami mengingatkan, bahwa angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas menghilangkan nyawa sampai dengan 3 orang per jam. Kejadian di Tol Ciawi adalah contoh yang melibatkan kendaraan besar, dan kendaraan roda empat, tapi jangan lupa ada motor, pejalan kaki dan pesepeda yang juga menjadi data statistik korban nyawa.
Kami apresiasi tindakan cepat dari institusi Pemerintah juga BUMN yang segera melakukan press conference di lokasi kejadian, sayangnya itu belum cukup.
Baca Juga:
Keselamatan Transportasi Harus Jadi Prioritas Negara
Pak Presiden, bau amis darah sangat tercium di bawah sini, kami khawatir asalnya dari atas sana, saat ini political will harus dilaksanakan secepatnya, dan kami menagih janji bapak Presiden, bahwa program harus menyentuh langsung masyarakat, kami sangat berharap menurunkan angka kematian di jalan adalah salah satunya.
Kami berharap Rp306,6 triliun yang sedang dihemat pemerintah, bisa kembali ke masyarakat untuk menurunkan korban nyawa akibat kecelakaan lalu lintas.