Ekosistem Sustainable Aviation Fuel Pertamina, Dukung Swasembada Energi Indonesia

Obsessionnews.com - Pertamina semakin solid memperkuat ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan ramah lingkungan melalui sinergi bisnis hulu ke hilir. Hal ini dibuktikan lewat sebuah kerja sama di awal tahun 2025, bersama subholding dan anak usahanya yakni PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, serta Pelita Air Service bertempat di Kilang Hijau Cilacap, Kamis (16/1/2025).
”Komitmen Pertamina sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk mendukung swasembada energi melalui roadmap Sustainable Aviation Fuel,” ujar Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra, dalam keterangan tertulisnya.
Pertamina memiliki lini bisnis hulu ke hilir yang mampu mendukung rantai pasok SAF secara komprehensif. Sinergi ini mencakup riset dan inovasi, produksi SAF, pemasaran SAF, penggunaan SAF, hingga menciptakan multiplier effect dengan pemberdayaan masyarakat.
Dari sisi riset dan inovasi, sejak tahun 2010, Pertamina telah mengembangkan katalis yang mampu mengolah Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah untuk diolah sebagai SAF sesuai standar American Society for Testing and Materials (ASTM) Internasional. Lalu di tahun 2024, katalis ini telah terbukti secara teknis melalui uji coba skala pilot di laboratorium Technology Innovation.
Dari sisi produksi SAF, Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI), sudah melakukan aktivitas pengembangan SAF sejak tahun 2020 termasuk melalui Kilang Hijau Cilacap. Tahun 2023, SAF yang diproduksi di Kilang Cilacap dipakai dalam joy flight pada penerbangan komersial Garuda tujuan Jakarta - Solo.
Baca Juga:
Kilang Pertamina Raih Sertifikasi Internasional, Kini Siap Produksi SAF Tersertifikasi Dalam Negeri
Tahun 2024, Kilang Cilacap yang akan memproduksi SAF sukses memperoleh sertifikasi internasional “ISCC CORSIA” (International Sustainability and Carbon Certification - Carbon Offsetting and Reduction Scheme For International Aviation) di tingkat regional Asia Tenggara.
Dari sisi pemasaran SAF, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga (PPN), terus meningkatkan kapabilitas dalam bisnis trading SAF. PPN telah memperoleh sertifikasi sustainability internasional ISCC CORSIA dan EU sebagai trader. Puncaknya, pada event Bali International Air Show, September 2024, PPN melakukan trial penjualan SAF kepada customer airline di event tersebut.
Di sektor pengguna aviasi, Pertamina melalui maskapai Pelita Air Service (PAS) turut berkomitmen menggunakan SAF sebagai implementasi aksi dekarbonisasi yang berkontribusi mengurangi industri penerbangan secara umum. Beberapa program yang didukung PAS antara lain zero emission flight menggunakan carbon credit, efisiensi operasional dan program carbon offset lainnya.
Baca Juga:
Daur Ulang Minyak Jelantah Jadi Biofuel, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Green Movement UCO
Sinergi bisnis Pertamina untuk perkuat ekosistem SAF juga dijalankan dengan pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, KPI kelola program “Bank Sampah Beo Asri”, tak kurang dari 2978 Kepala Keluarga di Cilacap diberdayakan sebagai pengumpul minyak jelantah.
Hasil minyak jelantah yang dikumpulkan akan diproses lanjut dengan filtrasi untuk mengurangi kandungan pengotor sebelum diproses menjadi SAF. Pengumpulan juga dilakukan di lingkungan rumah dinas pekerja Kilang Cilacap.
Selain itu, mulai pertengahan Desember 2024, PPN pun melakukan inisiasi sebagai komitmen energi berkelanjutan dengan menggagas program Green Movement UCO dengan pengelolaan collection box minyak jelantah di 7 titik yang tersebar di rumah sakit jaringan Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation, termasuk RS Pelni serta SPBU di wilayah Jabodetabek & Bandung yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menukar minyak jelantah rumah tangga.(Arfi)