Produk UMKM Batik Organik, Berawal dari Hobi Jadi Bisnis yang Mendunia

Obsesionnews.com - Berawal dari kecintaannya terhadap alam dan latar belakangnya di bidang Agribisnis IPB, pelaku UMKM asal Bogor, Ana Khairani kini menjelma menjadi pelopor batik ramah lingkungan yang diminati di berbagai belahan dunia.
Dengan mengusung konsep keberlanjutan dan bahan alami, dengan modal Rp500.000 pada 2013, sebuah usaha yang kini hadir dan dikenal tak hanya di Indonesia, namun juga sukses merambah pasar internasional.
Pemilihan nama "Batik Organik" mencerminkan fokusnya pada bahan-bahan alami dan keberlanjutan dalam setiap proses produksinya. Pada tahun 2013, ia memulai riset mendalam mengenai pewarna alami yang diekstrak dari berbagai bagian tanaman, seperti daun, bunga, kulit buah, hingga batang pohon.
Baca Juga:
Hadir di TMII, Pendopo Buka Peluang Pasar untuk Ratusan UMKM di Indonesia
Dengan modal awal yang sangat terbatas, Ana dan suaminya memulai Batik Organik dari bawah. Ana fokus pada pengembangan bisnis dan pemasaran, sementara suaminya menangani keuangan dan sumber daya manusia.
Keberhasilan mereka bukan datang secara instan. Dengan kesabaran dan perencanaan yang matang, Batik Organik berhasil memperkenalkan konsep batik ramah lingkungan ke pasar yang semakin peduli akan keberlanjutan.
Pada tahun pertama berdirinya, Batik Organik berhasil mengekspor produknya ke Nigeria, yang menjadi ekspor pertama mereka. Tidak berhenti di situ, Batik Organik terus meluaskan sayap ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Kanada, Prancis, Puerto Rico, dan Korea Selatan.
Suksesnya bisnis ini, salah satunya terletak pada Unique Selling Proposition (USP) dan Unique Value Proposition (UVP) mereka. Produk-produk Batik Organik menawarkan nilai lebih dari sekadar fashion, namun juga keberlanjutan dan keunikan dalam desainnya.
Baca Juga:
BRI Peduli Dukung UMKM Binaan Go Internasional dengan Gelar Pelatihan Ekspor
Ana dan tim terus berinovasi dengan berbagai motif, seperti artsy, panoramik, dan kultural, yang memadukan kekayaan budaya Indonesia dengan desain yang modern dan inovatif.
Selain fokus pada pengembangan bisnis, Ana juga memiliki misi sosial yang kuat. Melalui Batik Organik, ia memberdayakan lebih dari 19 pengrajin batik tulis di sekitar Bogor, serta melatih ibu-ibu marginal melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tumbuh.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, terutama perempuan yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Perjalanan Ana Khairani membangun Batik Organik dari nol hingga menjadi pemain global adalah bukti nyata bahwa keberlanjutan dan inovasi dapat membawa kesuksesan.
Batik Organik adalah contoh bagaimana bisnis ramah lingkungan tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas dan planet kita.(Arfi)