Prabowo-Jokowi, Makin Mesra Makin Mencurigakan

Prabowo-Jokowi, Makin Mesra Makin Mencurigakan
Pertemuan Presiden Prabowo dan Jokowi. (Tim Media Prabowo)



Obsessionnews.com - Kemesraan Presiden Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Jokowi semakin mencurigakan. Intensitas pertemuan kedua tokoh yang belum lama ini bertemu di Kertanegara, Jakarta, dianggap tidak urgen dan memiliki visi kebangsaan.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengaku heran mengapa Prabowo-Jokowi kerap bertemu, bahkan dirinya menilai pertemuan keduanya tak lazim.

Baca Juga:
Sambangi Prabowo, Jokowi Butuh Perlindungan Politik

"Hanya hitungan 2 bulan, sudah hampir 4 kali mereka bertemu. Alias kira-kira dua kali dalam sebulan. Sebuah pertemuan yang tidak lazim selama ini," kata Ray, di Jakarta, Minggu (8/12).

Ray turut membandingkan intensitas pertemuanĀ  Jokowi selama menjabat Presiden RI dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keduanya jarang bertemu.

Baca Juga:
Siapa Percaya Jokowi-Prabowo Hanya Kangen-kangenan?

"Bila hal itu terjadi, disebabkan karena memang ada kegiatan yang menghajatkan mereka untuk bertemu. Entah karena urusan partai, atau karena agenda kebangsaan," kata Ray.

"Agak jarang mendengar Pak Jokowi bertemu dengan Ibu Mega disebabkan kangen-kangenan, atau ingin makan-makan malam," tuturnya.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) mengeritisi pertemuan Prabowo-Jokowi yang selalu memberi output tindakan politik yang tidak berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara. Termasuk pertemuan di Kertanegara.

Baca Juga:
Prabowo Tak Mau Kunjungan Jokowi Dianggap Politis, Tolak Singgung Pilgub Jakarta

"Pertemuan sebelumnya melahirkan video dukungan Pak Prabowo kepada pasangan Luthfi-Taj Yasin. Dan pertemuan terbaru melahirkan semangat Gerindra/KIM menggugat hasil Pilkada Jakarta. Dua hal yang tidak berhubungan langsung dengan hajat publik Indonesia," selorohnya.

Dia khawatir tingginya intensitas pertemuan Prabowo-Jokowi justru menandakan Presiden ke-8 RI tidak mandiri. Bahkan, Ray menyebut Prabowo seperti petugas Jokowi. Diksi petugas kerap digunakan untuk mengeritisi Jokowi yang disebut petugas partai.

Dia berharap Prabowo bisa menunjukkan karakter patriot yang melekat dengannya. Bila perlu berani mengoreksi kebijakan-kebijakan kontroversial peninggalan Jokowi. Seperti, penetapan PIK 2 menjadi PSN.

"Bila hal ini terus berlanjut, tak menutup kemungkinan akan ada pandangan bahwa Pak Prabowo seperti petugas Pak Jokowi. Satu istilah yang merujuk ke diksi ibu Mega tentang pak Jokowi sebagai petugas partai," kata Ray. (Erwin)