Judol Belum Berlalu, Narkoba Masih Menghantui Indonesia

Obsessionnews.com - Maraknya judi online (judol) belum teratasi, Indonesia masih dihantui kasus narkoba. Menko Polkam Budi Gunawan (BG) menilai Indonesia kini bukan negara konsumen, tetapi produsen barang haram itu. Eks Kepala BIN menyebutkan pengguna narkoba di Tanah Air sebanyak 3,3 juta orang dengan perputaran uang selama 2022-2024 tembus Rp99 triliun.
Narkoba, lanjut BG, tidak hanya rawan pada kota-kota besar, karena sudah masuk hingga ke desa. “Indonesia bukan hanya menjadi konsumen narkoba namun juga sudah menjadi target pasar, dan bahkan, menjadi salah satu produsen narkoba di dunia ini," kata BG dalam konferensi pers capaian Desk Pemberantasan Narkoba di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12).
Baca Juga:
Kasus Judol di Komdigi Harus Diusut Tanpa Pandang Bulu
Berkaca pada data tersebut, BG melanjutkan, pemerintah bakal mengintensifkan pemberantasan narkoba termasuk menerapkan pencucian uang untuk merampas aset para bandar. Mereka yang telah divonis mati juga bakal dipercepat eksekusinya untuk mencegah praktik pengendalian narkoba dari dalam lapas.
BG mengingatkan bahwa pemberantasan narkoba masuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo. Maka Menko Polkam menunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin desk khusus narkoba bersama kementerian-kementerian terkait.
Baca Juga:
BNN Musnahkan Narkoba yang Ancam 1,1 Juta Jiwa Masyarakat
Kapolri Jenderal Sigit berkomitmen untuk mengubah 290 kampung narkoba di seluruh Indonesia bebas dari barang setan itu. 90 kampung diatensi secara khusus bersama dengan kementerian-kementerian terkait. Dia juga mendorong pembangunan tempat rehabilitasi hingga tingkat kecamatan.
Selain meningkatkan sosialisasi dengan menggandeng kalangan artis menjadi duta antinarkoba, Sigit juga memfokuskan pada memotong mata rantai transaksi narkoba. “Kita sepakat akan mengoptimalkan pembekuan dan penyitaan uang yang ada di dalam rekening,” katanya. (Erwin)