Pilgub Jakarta, Duel Terselubung Jokowi Vs Anies

Obsessionnews.com - Pilgub Jakarta 2024 menjadi arena duel terselubung mantan Presiden Jokowi Vs mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Keduanya sudah terang-terangan mendukung jagoan masing-masing. Jokowi berada di belakang paslon Ridwan Kamil-Suswono (Rido) sedangkan Anies mengampanyekan Pramono Anung-Rano Karno.
Kampanye akbar Pilgub Jakarta, pada Sabtu (23/11), menjadi momen khusus bagi Jokowi-Anies untuk memastikan jago masing-masing menang. Rido bakal menggelar kampanye akber di Lapangan Banteng, Jakpus.
Baca Juga:
Bukan Warga Jakarta, Kenapa Jokowi Harus Turun Dukung Ridwan Kamil?
"Kalau saya sampaikan undangan artinya saya berharap," kata Ridwan Kamil mengaku sudah mengundang Jokowi.
Menurutnya, Jokowi belum pasti menghadiri kampanye akbar di Jakarta karena juga memiliki agenda serupa di Jateng. Jokowi berulang kali blusukan bareng cagub Jateng Ahmad Lutfhi yang juga didukung oleh KIM Plus.
Sementara Anies yang menghadiri Apel Akbar bersama relawan di Lapangan Blok S, Jaksel, pada Kamis (21/11), menemani paslon Mas Pram-Bang Doel, juga belum pasti hadir dalam kampanye akbar di Stadion Utama GBK. Namun Anies optimistis Mas Pram-Bang Doel bisa menang 1 putaran.
Baca Juga:
Ditanya Dukung Pram-Rano, Anies: Ya Jelas Lah..
"Saya bersyukur Mas Pram dan Bang Doel makin hari makin baik," kata Anies, dalam acara Apel Akbar.
Pilgub Jakarta menghadirkan tiga paslon yakni Rido, Mas Pram-Bang Doel dan Dharma-Kun. Dari ketiga paslon hanya nomor urut 1 Rido dan nomor urut 3 Pram-Doel yang kompetitif.
Hasil survei sejauh ini menyimpulkan nomor 3 unggul dari nomor 1 sekalipun belum telak. Sedangkan elektabilitas paslon nomor urut 2 Dharma-Kun tak lebih dari 5 persen.
Turunnya Jokowi ke Jakarta diprediksi memberi energi bagi tim Rido untuk aktif merebut simpati publik. Kendati didukung koalisi gemuk, paslon tersebut sulit berakselerasi karena minim logistik.
Sementara Pram-Doel yang mendapat dukungan dari Anies juga mantan-mantan Gubernur DKI yang lain, lebih luwes untuk meraih dukungan masyarakat tingkat akar rumput.
Peneliti BRIN Wasisto Raharjo Jati menyebut, endorsement dari banyak tokoh pada Pilgub Jakarta perlu dikonkretkan dalam bentuk aksi. Tanpa penetrasi ke bawah.
"Faktor endorsement para figur publik hanya memberi efek sugesti politik bagi paslon untuk bisa meyakinkan publik agar memilihnya kelak,”kata Wasis. (Erwin)





























