Gelar Rapat Koordinasi, Cak Imin Tegaskan Negara Berkomitmen Lindungi PMI

Obsessionnews.com - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menggelar rapat koordinasi dengan kementerian terkait. Imin menegaskan negara harus hadir memberikan perhatian untuk perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dia menyebut, kontribusi PMI untuk perekonomian nasional melalui devisa sangat besar. Bahkan di tahun 2023, devisa dari PMI untuk perekonomian nasional mencapai angka 227 Triliun.
Dengan begitu, perlindungan bagi pahlawan devisa negara harus menjadi keseriusan oleh pemerintah. Mulai dari proses persiapan keberangkatan, persiapan penempatan, proses rekrutmen, pemberangkatan, penempatan di negara tujuan, perlindungan di negara tujuan, sampai perlindungan pulang kembali ke tanah air.
Baca Juga:
Polri Tangkap 414 Tersangka Terkait TPPO dan Kejahatan Terhadap Pekerja Migran
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan Rapat Koordinasi dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri PPMI/Kepala BP2MI) Abdul Kadir Karding, di Ruang Rapat Kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, pada Selasa (5/11/2024).
"Kita berharap semua kementerian, lembaga, pihak-pihak terkait dalam urusan Pekerja Migran Indonesia seperti Kapolri, Kementerian Luar Negeri, semua benar-benar memberikan perhatian khusus untuk perlindungan Pekerja Migran Indonesia," ujarnya.
Baca Juga:
Menko Muhaimin: Berantas Kemiskinan Perlu Kolaborasi
Lebih lanjut, Menko Muhaimin menyatakan, perlindungan PMI harus dilakukan secara utuh. Terutama dengan adanya Kementerian PPMI/BP2MI dalam koordinasi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, maka diharapkan sinergi dalam perlindungan dan pemberdayaan PMI semakin lebih baik.
Sejak proses pemerintah daerah yang menyiapkan dan mengawasi keberangkatan PMI, kemudian perlindungan dan penempatan PMI, diplomasi oleh Kementerian Luar Negeri, hingga yang terpenting sampai proses pemberdayaan bagi purna PMI setelah pulang bekerja dari luar negeri.
"Maka dari itu purna PMI harus terkoneksi dengan unit-unit kegiatan ekonomi di negeri kita. Apakah itu UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, dan lembaga ekonomi lainnya. Kita harus bersinergi agar para PMI purna ini juga mendapatkan kesempatan lebih luas dengan pengalaman yang didapatkan di dalam negeri," ungkap Muhaimin. (Erwin)