Let It Flow Like Daud Yordan…

Obsessionnews.com – Daud Yordan jauh dari kesan gahar di luar ring. Setelah mempertahankan gelar juara IBA World Super Lightweight Championship, membenamkan petinju Argentina Hernan Carrizo pada 7 September 2024, sosok yang dijuluki Chino menerima ramah tim podcast Obsession Media Group (OMG) di Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (22/9).
“Saya kurang enak badan,” kata dia sambil menyalami personel satu per satu. “Saya baru saja selesai deklarasi,” katanya menambahkan.
Baca juga: Daud Yordan Kebanggaan Indonesia dan Permatanin
Chino mengaku kelelahan. Selepas bertarung sengit hingga 9 ronde menghantam KO Carrizo, dia harus wara-wiri. Ketika menerima Tim OMG, Daud baru saja disuntik vitamin.
“Saya manusia biasa juga,” ujarnya.
Kegiatan wara-wiri terkait urusan politik. Pria asal Kalbar kini bukan petinju biasa, karena menyandang status “The Boxing Senator” atau senator petinju.
Baca juga: Menang KO atas Petinju Rusia, Daud Yordan Tantang Jorge Linares
Chino harus menyempatkan diri ikut mendeklarasikan calon kepala daerah yang dianggapnya mumpuni. Sebagai figur populer, dia tidak membantah memiliki kualitas vote getter. Selain mendukung Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta, dirinya juga bakal ikut mempromosikan calon kepala daerah di Kalbar dan Jateng.
Status politisi yang kini melekatnya tidak turun dari langit. Sebaliknya, Chino harus turun ke bawah mengenalkan dirinya hingga meraih total 527.697 suara. Raihan ini menempatkan Daud Yordan menjadi senator dari Kalbar dengan suara tertinggi untuk DPD periode 2024-2029.

Dia mengakui memiliki kemudahan karena tingkat pengenalan tinggi. Namun itu bukan ukuran. Chino mengaku rajin turun ke bawah. Kegiatan ini yang dilakukannya selama vakum dua tahun di atas ring.
“Di antara semua calon (senator) mungkin saya yang pengeluarannya sedikit,” ujarnya menutup rapat berapa biaya yang harus dikeluarkan selama kampanye.
Dalam sejarah Indonesia, hanya Daud Yordan petinju atau atlet yang pertama kali tembus DPD. “Bahkan di dunia, hanya ada dua senator petinju. Saya dan Manny Pacquiau,” tuturnya bangga, sambil berharap bisa duel dengan legenda Filipina itu.
Bersama senator RI lainnya, Daud Yordan menghabiskan hari-hari di Ritz Carlton untuk persiapan pelantikan. Masih terlihat bekas luka di pelipis kanan dan kirinya. Dengan kondisi seperti itu, Daud tetap antusias menyambut personel untuk syuting. Malahan dia tidak sungkan memeragakan teknik pukulan tinju.
Di dalam kamar dua bed, yang harus disulap menjadi set kecil, dirinya bertutur banyak soal perjalanan karier tinju, yang hingga kini masih menyandang juara dunia kelas ringan super. Sedikitnya, Daud Yordan mencatat rekor 43 menang (30 KO). Dia juga menuturkan kegelisahannya soal masa depan atlet tinju Indonesia.
Daud Yordan juga antusias membeberkan keputusannya pindah ring menjadi politisi. Dia merasa hidupnya mengalir saja. Begitu pula dengan takdir yang mengharuskannya menjadi politisi.
Dirinya tidak meledak-ledak ketika membeberkan kegelisahannya. Tutur katanya terjaga, sistematis dan tenang, jauh dari kesan atlet yang kaku. Daud Yordan seperti politisi tulen yang taktis.
Dia merasa mengalir saja menjalani hidup ke depan. Status juara dunia tidak membuatnya gengsi untuk berpolitik. Bahkan Chino tidak menolak kalau nantinya harus berpartai, atau berkiprah sebagai legislator di Senayan.
“Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin,” ungkapnya. “Politik ini kan tidak ada musuh dan kawan abadi,” bebernya mengutip adagium populer di kalangan politisi.
Chino membuka diri terbang lebih lincah lagi. Bila perlu, menjadi kepala daerah. Gubernur Kalbar. Namun dirinya menyadari pentingnya proses yang harus dilalui. Kalau di atas ring harus taktis menghantam lawan sekaligus memproteksi diri, ke depan Chino perlu lebih luwes berpolitik. (Erwin)