Zaken Kabinet, Jangan Hanya Manis di Bibir

Obsessionnews.com – Pembentukan zaken kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto jangan hanya sebatas wacana. Adanya peluang membentuk kabinet gemuk, Prabowo dipandang perlu mendominasi para pembantunya dengan kalangan ahli dan profesional, bukan sebatas politisi.
Profesor riset BRIN Lili Romli menyebutkan, Presiden Jokowi sudah memberi contoh bedanya kata dengan perbuatan. Jokowi yang pernah berjanji menteri tidak rangkap jabatan ketum partai melanggarnya selama memimpin RI.
“Ya jangan sampai sekedar wacana, seperti Pak Jokowi dulu tidak boleh menteri rangkap tetapi nyatanya jauh panggang dari api,” kata Romli kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Senin (16/9).
Menurutnya pembentukan kabinet ahli sudah menjadi keniscayaan. Mereka yang profesional perlu mendapat kesempatan luas memimpin kementerian mengingat situasi persaingan global.
Baca juga: Mahfud MD: Tidak Mungkin Kabinet Tanpa Menteri dari Partai Politik
Keberadaan ahli, lanjut Guru Besar UI, mampu menerapkan visi-misi presiden terpilih. “Mau tidak mau memang harus menteri yang profesional dan memiliki keahlian,” katanya.
“Kalau tidak jangankan untuk mengatasi tantangan global dan lain sebagainya, untuk mewujudkan visi misi presiden bisa tidak tercapai. Untuk itu, zaken kabinet menjadi suatu keniscayaan,” tuturnya.
Secara terpisah, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan belum ada pertemuan internal ketum partai Koalisi Indonesia Maju untuk membahas menteri. Prabowo bakal mendiskusikan susunan kabinet kepada para ketum sekalipun memiliki hak prerogatif.
“Belum ada pertemuan-pertemuan khusus itu,” kata Dasco. (Erwin)