Jokowi Merasa Kesepian Jelang Ajal Kekuasaannya

Oleh: Ahmad Khozinudin, Pemerhati Politik
Coba bayangkan, orang yang ketika hidup sehat dan kaya, bergelimang harta, semua orang berebut merapat dan mencari maslahat. Namun, di pengujung usia, saat dia sakit parah dan ajal segera tiba, tak ada seorang pun yang menjenguknya.
Dia hanya sendiri merintih menahan sakit. Sambil menghitung waktu atas vonis dokter bahwa penyakitnya tak mungkin sembuh, bahkan sudah ditetapkan tanggal kematiannya.
Seluruh kehidupan di sekelilingnya terasa hambar. Meski banyak makanan, buah, bahkan fasilitas rumah sakit yang mewah, itu justru menambah rasa sakit dan pedih di dada.
Kondisi itu, saat ini sedang menggerogoti jiwa seorang Jokowi, yang sebentar lagi sampai pada ajal kekuasaannya. Ajal kekuasan, yang telah ditetapkan tanggal 20 Oktober 2024.
Sebelumnya Presiden Jokowi berusaha menambah nyawa kekuasaannya. Baik dengan upaya untuk tiga periode, maupun menunda Pemilu dengan dalih Covid-19. Akan tetapi semuanya berujung kegagalan.
Ajal kekuasaan Presiden Jokowi telah divonis 20 Oktober 2024. Jelang ajal itulah Jokowi mulai merasakan rasa sakit yang dahsyat, mulai merintih karena pedih tak terperi
Presiden Jokowi merasa dirinya ditinggalkan ramai-ramai menjelang akhir jabatannya. Hal itu disampaikannya saat menyampaikan amanat di Kongres III Partai NasDem yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (25/8/2024).
Jokowi mengatakan, biasanya banyak orang datang ramai-ramai. Namun terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. “Tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem,” ucapnya.
Padahal Surya Paloh sebentar lagi juga akan ikut ‘bedol deso’ meninggalkannya. Sebentar lagi Surya Paloh juga akan balas dendam, atas sejumlah kasus yang menjerat Nasdem karena ulah Jokowi. Termasuk yang paling utama kasus yang menimpa JGP.
Surya Paloh yang memanfaatkan sisa baterai kekuasaan Jokowo sebelum kekuasan beralih ke Prabowo. Setelah Baterai kekuasan Jokowi habis, Jokowi menjadi boneka kayu tiada fungsi, Surya Paloh pasti akan segera mencampakakannya.
Tinggallah Jokowi sendirian, tanpa kekuasan dan menunggu ribuan tuntutan rakyat, atas segala kezalimannya. Pasca ajal kekuasan Jokowi tiba, siksa ‘kubur’ berupa tuntutan rakyat terhadapnya akan segera dimulai. [].