Adiwijaya, Pionir Transformasi Pendidikan di Era Digital

Obsessionnews.com – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital yang terus mengubah berbagai sektor, Prof. Dr. Adiwijaya, Rektor Telkom University (Tel-U), tampil sebagai salah satu pionir dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan visi kuat untuk mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di era digital, Adiwijaya berhasil mengantarkan Tel-U menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Sejak bergabung dengan Tel-U pada tahun 2000, Adiwijaya telah memberikan kontribusi besar dalam membangun fondasi kuat bagi universitas ini. Sebagai seorang ahli matematika, ia tidak hanya fokus pada pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga mendorong riset-riset inovatif yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
Di bawah kepemimpinannya, Tel-U berhasil mencatatkan sejumlah prestasi yang membanggakan, menjadikannya salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia. Tel-U kini menjadi rujukan dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi, yang siap mencetak generasi masa depan yang kompetitif di kancah global.
Visi Adiwijaya sangat jelas, menjadikan Tel-U sebagai pusat unggulan dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia. Ia percaya dengan menguasai teknologi, generasi muda Indonesia mampu menciptakan inovasi yang mampu bersaing di tingkat global.
Terkait dengan tata kelola, Adiwijaya mendorong agar seluruh proses bisnis yang ada Tel-U berbasis sistem informasi yang terintegrasi, tidak hanya proses akademik, tetapi juga proses bisnis lain, seperti human resources management system, penilaian kinerja dosen dan tenaga kependidikan, pelaksanaan survey, audit, learning management system, dll. Program Satu Data Tel-U merupakan inovasi yang digagas oleh Adiwijaya untuk mewujudkan integrating experience sehingga memudahkan dan mempercepat dalam pengambilan keputusan.
Tak hanya itu, Prof. Dr. Adiwijaya juga telah melakukan berbagai upaya, seperti Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penguatan Riset dan Inovasi, Kerja sama dengan Industri, Pembangunan Infrastruktur Teknologi seperti laboratorium, pusat data, dan jaringan internet berkecepatan tinggi.
Tujuannya untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, penelitian, dan inovasi. Atmosfer riset dan penelitian tersebut disokong oleh dua Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi dan dua puluh sembilan Center of Excellence (CoE) dengan tiga area fokus strategis, yakni Intelligent Business & Sustainable, Connectivity and Convergence, dan Digital Health, Social and Wellness yang telah Tel-U hadirkan hingga saat ini.
“Setelah sukses mengembangkan 5G-MERDEKA untuk recovery jaringan pasca kebencanaan, kami mengembangkan teknologi 5G-Advanced dan 6G melalui Pusat unggulan iptek AICoMs. Trend masa depan setelah kita selesai dengan masalah kecepatan data di 5G adalah tentang kecerdasan dalam pengolahan sinyal telekomunikasi dan keamanan dengan quantum cryptography beserta quantum machine learning yang menggabungkan kecepatan dan kecerdasan, “ jelas Adiwijaya dikutip dari majalah Men’s Obsession, Selasa (20/8/2024).
AICoMs merupakan salah satu dari 29 CoE yang ada di Tel-U. Beberapa inovasi yang dihasilkan CoE, antara lain: Agriradar (Teknologi Intelligent Sensing untuk mendukung pemupukan Presisi), Teknologi Intelligent Sensing untuk melakukan inspeksi cepat Lendutan jembatan, Representasi Obyek 3D Prisma Hologram untuk menampilkan image dalam format tiga dimensi, dan sistem Monitoring Energi Listrik Terpadu untuk memonitoring penggunaan daya listrik secara realtime dari sejumlah titik meteran listrik.
Sepanjang 2024, Tel-U telah menciptakan tiga puluh inovasi untuk masyarakat. Pusat pengembangan inovasi di Telkom University dilaksanakan di Bandung Techno Park, yang menjadi jembatan kolaborasi pentahelix sekaligus menciptakan entrepreneur melalui program inkubasi startup yang salah satunya startup EAZY atau Educations Smart System.
Peluncuran aplikasi EAZY ini merupakan wujud komitmen Telkom University dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Adiwijaya berharap, Telkom University mampu memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas Pendidikan Nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Dalam mendukung visi dari Tel-U menjadi National Excellence Entrepreneurial University pada tahun 2028, setiap kegiatan di Tel-U diarahkan untuk tujuan SGDs melalui 17 pilar. Selain itu, Tel-U juga mendapat rekognisi dari UI Green Metric yang menempatkanranking 77 dunia.
Lebih jauh, rekognisi internasional juga diperoleh dari QS-WUR yang menempatkan Tel-U dalam ranking 1001- 1200 dunia. Kiprah Adiwijaya sebagai Rektor Tel-U telah menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda. Ia membuktikan, pendidikan tinggi di Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Dengan kepemimpinannya, Adiwijaya berhasil membawa Tel-U menjadi aset berharga bangsa Indonesia.
“Tantangan yang kami hadapi hadir seiring dengan bertumbuhnya institusi. Namun, kami percaya bahwa rasa nasionalisme dan patriotisme menjadi bagian dari penguat kami dalam melangkah. Dengan rasa nasionalisme dan patriotisme yang mengakar, berbagai tantangan menjadi mungkin untuk dilalui bersama,” kata Adiwijaya.
Tak hanya itu, upaya yang dilakukannya bersama Tel-U untuk mencapai cita-cita bangsa dan meningkatkan kualitas serta jangkauan, juga diwujudkan dalam peresmian Telkom University National Campus atau TUNC. Hingga saat ini, Tel-U telah meresmikan kampus Jakarta dan Surabaya, dan dalam proses meresmikan kampus Purwokerto. Terdapat harap agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas.
“Berbagai harapan stakeholders dan masyarakat senantiasa kami rawat, terutama untuk kemajuan bangsa pada sektor pendidikan dalam memperingati HUT ke-79 Indonesia. Memastikan penelitian dan inovasi perguruan tinggi dapat memberikan manfaat dan solusi bagi permasalahan masyarakat dan bangsa serta mendukungnya dengan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kontribusi Tel-U untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. TUNC juga hadir sebagai bentuk komitmen kami memberikan pendidikan berkualitas yang merata dan inklusif hingga kontribusi yang tepat sasaran,” tutup Adiwijaya. (Poy)