Ida Fauziyah Buktikan Kemampuan dengan Terobosan Sembilan Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan

Obsessionnews.com – Menjabat sebagai salah satu menteri perempuan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Ida Fauziyah terus menunjukkan kemampuan dan kepemimpinannya dalam memajukan sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Salah satu pencapaian signifikan yang berhasil dicetuskannya adalah program “Sembilan Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan”, yang menjadi terobosan penting dalam pencanangan kebijakan baru di berbagai dimensi utama sektor ketenagakerjaan yang membutuhkan perbaikan serius.
Dari sembilan poin yang dipetakan, dua di antaranya berfokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan konsep Link and Match Ketenagakerjaan.
“Transformasi BLK adalah bagaimana kami mengubah BLK secara revolusioner menjadi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Ida dikutip dari majalah Women’s Obsession, Jumat (16/8/2024).
Dengan terobosan ini, Ida Fauziyah berupaya menciptakan tenaga kerja Indonesia yang lebih kompeten dan mampu bersaing di pasar kerja global, sekaligus menjawab tantangan dan kebutuhan industri yang terus berkembang. Langkah ini menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara, Link and Match Ketenagakerjaan merupakan upaya dirinya dalam membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja dalam sebuah proses bisnis yang terpadu, efektif dan efisien untuk mempertemukan pencari kerja dengan permintaan pasar kerja. Secara fisik, Link and Match Ketenagakerjaan ini kami wujudkan dengan Pusat Pasar Kerja (Pasker ID), yakni unit teknis baru Kementerian Ketenagakerjaan yang bertugas mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi, dan penempatan.
”Sedangkan secara fungsi, sistem yang akan menjalankan fungsi integrasi tersebut,” tutur perempuan yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi dan anggota Komisi II DPR RI ini dengan tegas.
Tak hanya itu, Kementerian Ketenagakerjaan di bawah pimpinannya juga berhasil membawa Indonesia meraih Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ke angka 4,82%. Angka ini adalah TPT terendah Indonesia sejak era reformasi.
”Untuk TPT ini saya highlight, karena satunya adalah keberhasilan kita bersama dalam mewujudkan iklim investasi yang baik, stabilitas pertumbuhan ekonomi, dan sinergi sektor perekonomian lainnya. Namun di sisi lain, dalam angka TPT ini masih ada penganggurannya. Artinya, kita masih harus bekerja keras untuk terus menekan TPT ini serendah-rendahnya,” tuturnya.
Selain itu, Ida juga memberikan perhatian pada dunia ketenagakerjaan di tengah perkembangan artificial intelligence (AI). Menurutnya, kata kuncinya adalah adaptif dan keberadaan era digitalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, sehingga harus mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang ada. Fokus utama dalam konteks ini adalah bagaimana SDM di Tanah Air mau beradaptasi dan pemerintah mampu menyiapkan sarana dan prasarana peningkatan kompetensi yang adaptif.
”Dengan demikian kita akan mampu mengoptimalkan berbagai perkembangan teknologi dan inforfmasi tersebut,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, meski terus disibukkan dengan kegiatannya sebagai menteri, Ida juga tidak melupakan tanggung jawab dan perannya di rumah. “Kedua peran saya sebagai pejabat publik maupun anggota keluarga selalu saya coba seimbangkan. Ketika di tempat kerja tentu saya menjadi pejabat publik. Saat di rumah adalah anggota keluarga, istri, dan ibu bagi anak-anak, karena bagi saya dua-duanya adalah jalan kebaikan, jalan saya mengabdi sebagai hamba Allah,” pungkasnya. (Poy)