Jokowi Minta Maaf, Wajar Ketulusannya Dipertanyakan

Obsessionnews.com - Ketulusan permintaan maaf Presiden Jokowi dipertanyakan. Jubir PDIP Aryo Seno Bagaskara menilai, tindakan dan pernyataan Jokowi belakangan ini sering kontradiktif, sehingga wajar kalau publik mempertanyakan maksud dan ketulusan permintaan maaf Kepala Negara. Menurut Seno, kontradiksi antara pernyataan dan perbuatan Jokowi sudah lama disorot netizen. Sekalipun begitu, PDIP merespons pernyataan Jokowi itu dengan berpikir positif (positive thingking). Baca juga:Tinggalkan Dampak Buruk, PDIP Ogah Seriusi Permintaan Maaf Jokowi "Kita berusaha positive thinking bahwa ini bukan sekedar lips service. Tetapi rasanya akhir-akhir ini lagi tren hal-hal yang sifatnya fake (palsu)," kata Seno kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Jumat (2/8). Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan khilaf selama memimpin, dalam acara dzikir dan doa kebangsaan yang digelar di Istana Negara, tadi malam. Ada yang menganggap Jokowi mulai terbebani, ada yang mengapresiasi, ada pula yang menganggap miring. Seno menilai, ucapan seseorang bisa diukur dari perbuatan. Maka ada ungkapan pimpinan yang baik adalah satunya kata dengan perbuatan. Baca juga: Maaf Jokowi Biar Sejarah yang Putuskan "Permintaan maaf yang tulus itu biasanya diikuti dengan perbuatan. Tetapi kalau mencermati komentar netizen itu kan kalau persoalan Pak Jokowi, biasanya berlaku hukum kebalikan," selorohnya. Dikatakan, sikap Jokowi yang antara pernyataan tidak lurus dengan perbuatan bahkan menjadi sorotan media, hingga memelesetkan kegagalan program Nawacita menjadi Nawadosa. "Itu artinya kan apa yang disampaikan banyak yang berbeda dengan yang dirasakan masyarakat," kata Seno. (Erwin)