Kenangan Ghazali Abbas Adan kepada Usamah Hisyam

Kenangan Ghazali Abbas Adan kepada Usamah Hisyam
Obsessionnews.com - Meninggalnya Ketua Umum (Ketum) PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam meninggalkan kenangan mendalam bagi rekan-rekannya. Salah satunya adalah mantan anggota MPR RI periode 2014-2019 Ghazali Abbas Adan. Ghazali mengenang Usamah sebagai sosok yang sangat aktif, baik sebagai aktivis maupun wartawan. “Saya kenal beliau ketika kami sama-sama aktivis di PPP. Beliau sangat aktif. Sebelumnya, berbarengan dengan aktivis di PPP, dia kan wartawan,” ujar Ghazali kepada obsessionnews.com di lokasi pemakaman Usamah di Pesantren Tahfizul Quran (PTQ) Pondok Bambu di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/7/2024). Baca juga: In Memoriam Usamah Hisyam: Menjalani Hidup sebagai Penulis, Politisi, Pengusaha dan Kiai Ghazali sering mengirimkan pernyataan-pernyataan aktualnya ke Usamah yang bekerja di media Indonesia pada saat itu. Usamah kerap memuat pernyataan-pernyataan tersebut, menunjukkan dukungan dan kolaborasinya dalam menyuarakan isu-isu penting. Selain aktif di media Indonesia, Usamah juga dikenal akrab dengan Ismail Hasan Metareum atau yang akrab disapa Buya Ismail, ketua umum PPP masa jabatan 1989–1998. “Beliau pernah menjadi penulis pirata-pirata Buya Ismail dan sering diajak Buya ke daerah-daerah,” tambah Ghazali. Mantan wartawan senior Media Indonesia ini juga pernah menjadi rekan Ghazali di Komisi 1 DPR pada periode 1997-1999. Bersama-sama, mereka sering berjuang melawan rezim militerisme dan menyuarakan netralitas ABRI. Ghazali mengingat betapa gigihnya mereka memperjuangkan keadilan, khususnya dalam konflik di Aceh. Baca juga: Anies Baswedan Takziah ke Rumah Duka Mendiang Usamah Hisyam “Kami sengaja masuk komisi 1 agar bisa berhadapan dengan militer. Kalau ada kekerasan militer di Aceh, langsung kami bisa protes,” ungkapnya. Usamah selalu berdiri teguh bersama Ghazali dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat sipil. Hubungan mereka berlanjut hingga di Parmusi, di mana mereka terakhir kali berdakwah bersama di Pulau Simeulue, di tengah Lautan India, dekat Andaman. “Beliau masih segar ketika itu, bulan Ramadhan. Kita berdakwah bersama-sama dengan Usamah sebagai ketua Parmusi,” kenang Ghazali. Kenangan ini menggambarkan Usamah sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam perjuangan politik dan kemanusiaan, serta memiliki semangat yang tak pernah padam hingga akhir hayatnya. (Poy)