Alasan Jokowi Lantik Dua Wamen Gerindra: Lancarkan Transisi

Obsessionnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak kalau disebut diangkatnya dua politisi Gerindra sebagai wakil menteri (wamen) sebagai bentuk bagi-bagi jabatan. Dia menganggap pelantikan Thomas Djiwandono (Tommy) sebagai Wakil Menteri Keuangan II dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian berdasarkan kepentingan pemerintahan ke depan. Tommy dan Sudaryono dilantik bersama Wakil Menteri Investasi/BPKM Yuliot Tanjung. Jokowi menganggap ketiganya harus dilantik untuk melancarkan transisi pemerintahan, dia menolak anggapan pelantikan tiga wamen tidak penting karena dilakukan menjelang akhir pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Baca juga: Sambut Pelantikan Prabowo, Bendum-Ketua DPD Gerindra Jadi Wamen “Ini untuk melancarkan, memuluskan keberlanjutan (program pemerintah). Ya itu saja,” kata Presiden Jokowi berdasarkan rekaman suara yang diterima di Jakarta, Jumat (19/7). Tommy dan Sudaryono merupakan pejabat Gerindra. Tommy merupakan keponakan Ketum Prabowo Subianto sekaligus Bendahara Umum Gerindra. Sedangkan Sudaryono menjabat Ketua DPD Gerindra Jateng. Sejauh ini belum ada pernyataan dari keduanya mundur dari partai. “Saya sudah bicara dengan presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi menegaskan pengangkatan dua elite Gerindra bukan bagi-bagi jabatan. Baca juga: Jokowi Bakal Lantik Tiga Wamen, Termasuk Keponakan Prabowo Secara terpisah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid alias HNW meminta agar dua wamen dari Partai Gerindra betul-betul bekerja demi kepentingan transisi. Dia memaklumi adanya wamen dari Gerindra untuk memastikan janji-janji kampanye siap dilaksanakan ketika peralihan kekuasan terjadi 20 Oktober 2024. Menurut dia, tim transisi perlu disiapkan karena tipe kepemimpinan pada pemerintahan saat ini dan yang akan datang bakal berbeda, termasuk sosok-sosok pendukung di dalam pemerintahan itu pun tidak sama. Tantangan bangsa ke depan, kata dia, juga bakal berbeda jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Apalagi, Prabowo juga memiliki janji-janji kampanye yang tidak sama dengan Jokowi. "Sementara kan pada tahun 2025 beliau (Prabowo) akan terbatasi oleh anggaran yang dibuat pada tahun ini," katanya. (Antara/Erwin)