Yordania Jadi Satu-satunya Pintu Masuk Bantuan ke Gaza

Obsessionnews.com - Yordania saat ini menjadi satu-satunya negara yang menjadi pintu masuk untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Pasalnya pintu-pintu perbatasan lain, seperti di Rafah, Mesir saat ini sudah ditutup oleh tentara Israel.
Hal itu disampaikan relawan Indonesia Eko Sulistio yang saat ini berada di Jordania, tepatnya di wilayah perbatasan Yordania-Palestina. Ia mengungkapkan, bantuan kemanusiaan terpusat menjadi dua, yakni untuk para pengungsi Palestina yang berada di Yordania, dan untuk warga Gaza yang didistribusikan melalui jalur darat, melalui Yordania.
Bantuan ke Gaza disebut melalui pintu perbatasan King Hussein Bridge di perbatasan Tepi Barat WestBank Yordania dengan Palestina lalu menuju Kareem Shalom untuk selanjutnya menuju Gaza. "Untuk bisa sampai sana sangatlah tidak mudah, karena mendapat penjagaan super ketat," ujar Eko dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024).
Dengan keterbatasan jangkauan dan risiko keamanan yang dihadapi, Eko sampai saat ini masih fokus untuk mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi Palestina di Yordania. Perang yang belum usai menyebabkan semakin banyak pengungsi Palestina di Yordania. Bahkan negara ini menjadi tempat paling banyak menampung pengungsi Palestina.
"Saat ini tidak ada lagi fasilitas kesehatan yang berfungsi di Gaza, puluhan ribu orang kehilangan nyawa dan terluka, rumah-rumah hancur, mereka harus segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Dan Yordania menjadi tempat berlindung warga Palestina dari kekejaman zionis Israel yang terus melancarkan serangan, membunuh warga sipil yang tak berdosa," ucapnya.
Di Yordania, Eko fokus mendistribusikan bantuan di sejumlah kamp pengungsian, yakni di kamp pengungsian Palestina di Muqobalyn, Irbid, Mahatoh dan Kamp Sukhnah Zarqo. Di sana terdapat ribuan warga Palestina yang mengungsi dan membutuhkan banyak pertolongan.
"Alhamdulillah, kita bersyukur di saat bantuan kemanusiaan internasional yang dikelola UNRWA dihentikan, kita dari Indonesia sampai saat ini masih bisa memberikan bantuan untuk warga Palestina melalui Yayasan Islamadina Bayana dan Laznas Bakrie Amanah, serta bantuan yang bersifat pribadi," terang Eko.
Adapun bantuan yang diberikan yakni tepung terigu 24 ton, beras 10 ton, gula 7 ton, susu bubuk 2 ton, garam 2 ton, kacang-kacangan 12 ton, daging 2.800 kaleng, ikan tuna 1.500 kaleng, 1.000 paket makanan siap saji, 5.000 paket makanan anak dan balita, 500 paket mainan anak, dan bantuan tunai.
"Proses pendistribusian dilaksanakan bulan Juli ini selama satu bulan," tuturnya.
Eko khawatir gelombang pengungsi akan semakin banyak mengingat peperangan belum juga usai. Banyak warga Palestina yang mendapat perawatan medis di Yordania. Ia pun merasa bantuan yang diberikan tidak sebanding dengan jumlah pengungsi yang begitu banyak.
"Tapi apa pun kondisinya, kita harus bersyukur masih bisa diberikan kesempatan untuk membantu, berbagi kebahagiaan kepada rakyat Palestina. Mereka sangat menghormati Indonesia, kita pun sangat mencintai mereka, dan berharap segera merdeka," tukasnya. (Al)