Kemenag Mitra Sosialisasikan Dampak Buruk Judi Daring ke Siswa SMP

Kemenag Mitra Sosialisasikan Dampak Buruk Judi Daring ke Siswa SMP
Obsessionnews.com - Kementerian Agama (Kemenag) menyosialisasikan dampak buruk judi daring atau online kepada siswa SMP di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).     Baca juga: Sebulan Terbentuk, Kinerja Satgas Judi Online Dipertanyakan       "Hal ini kami lakukan dalam rangka pencegahan judi online dan sosialisasi moderasi beragama di lingkungan generasi muda," kata Pengawas Pendidikan Agama Kristen Kemenag Minahasa Tenggara Meike Rondo dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 1 Tombatu, Mitra, Selasa (16/7/2024).Meike menjelaskan, bahwa judi online menjadi momok yang serius dan berbahaya."Judi online merupakan masalah serius yang dapat merusak kehidupan remaja, termasuk siswa SMP. Kecanduan judi online dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik, masalah sosial, dan tindakan kriminal," tegasnya.Selain peran sekolah, orang tua dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Ia mengatakan, kerja sama yang baik antara semua pihak akan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. Kantor Kemenag Mitra berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang mendidik dan mencegah masalah sosial di kalangan remaja, demi generasi yang lebih baik dan berakhlak mulia.Meike menjelaskan juga tentang nilai-nilai toleransi, kedamaian, dan kemanusiaan yang sangat penting yang berhubungan dengan praktik moderasi beragama. Hal ini tentu saja bertujuan untuk mendukung pendidikan karakter dan pencegahan masalah sosial di kalangan remaja ke depannya. "Dengan menghubungkan pembahasan judi online dan moderasi beragama dalam kegiatan MPLS ini, kita dapat memberikan bekal yang kuat bagi siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan," ujar Meike.MPLS menjadi momen tepat untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya judi online dan pentingnya moderasi beragama. Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, disiplin, dan kerja sama, yang membantu mereka menolak judi online dan hidup sesuai ajaran agama.Guru diharuskan menjadi contoh peran model dengan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral. Kegiatan MPLS diakhiri dengan lomba pembuatan poster "Stop Judi Online" dan pemahaman tentang model kerja sama dan dialog dalam moderasi beragama. Siswa juga mempraktikkan salam sapa dalam setiap agama, menunjukkan implementasi moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. (Antara/arh)