Megawati Bahas Kerusakan Moral dengan Imam Besar Al Azhar

Megawati Bahas Kerusakan Moral dengan Imam Besar Al Azhar
Obsessionnews.com - Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb turut bertemu dan berdialog dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, dalam sela-sela kunjungan ke Indonesia. Mega membahas banyak hal dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Kamis (11/7), termasuk kerusakan moral. Menurut Mega, upaya menyelamatkan dunia dari kerusakan moral dan lingkungan bergantung dari manusianya sendiri. Dia menganggap kesadaran manusia penting untuk memperbaiki kondisi dunia. Baca juga:Ridwan Hisjam Tanggapi Kritik Megawati soal Utang Makin Membengkak Ketum PDIP turut menyinggung, pesatnya kemajuan teknologi juga membawa dampak dalam kehidupan sehari-hari. Peran manusia bisa digantikan oleh robot. Namun manusia sebagai makhluk hidup memiliki peran lebih utama dalam kehidupan kita. Megawati memberi ilustrasi robot kalau rusak tidak bisa membetulkan dirinya sendiri karena tetap butuh manusia. "Apa pun juga manusia makhluk yang paling prima karena diberi akal dan nurani oleh Sang Maha Pencipta," kata Megawati. "Percepatan teknologi menyebabkan rasa kehidupan manusia berubah drastis. Anak-anak sekarang tidak bermain dan akrab dengan alam dan bertanya bagaimana misalnya tumbuh-tumbuhan diciptakan atau dari mana asalnya," sambungnya. Kedua tokoh juga membahas isu pemanasan global. Kerusakan iklim di kutub utara dan selatan, kata Mega, menjadi masalah serius bagi dunia. Baca juga: Hasyim Berbuat Asusila, Megawati: Saya Sedih Sementara Imam Besar mengatakan semua yang disampaikan Megawati mengenai perdamaian dunia dan penyelamatan lingkungan dan bagaimana etika hidup manusia dalam menghadapi perkembangan teknologi dan perkembangan dunia patut untuk direnungkan bersama. Imam Besar mengatakan saat ini banyak pemimpin dunia tidak mau tahu akan pentingnya menjaga perdamaian dunia dan kerusakan lingkungan. Presiden pertama RI Soekarno dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser merupakan pemimpin berkelas dunia yang bisa memberi pengaruh besar terhadap peradaban dunia. Imam Besar berterima kasih atas sikap teguh Indonesia dan khususnya Megawati yang selalu membela hak asasi kemerdekaan bangsa Palestina. "Saya mengapresiasi sikap Ibu Megawati selama ini yang kokoh mendukung kemerdekaan Palestina. PBB harus terus beri perhatian terhadap Palestina meski PBB tidak bisa lepas dari tekanan negara negara tertentu," ujar El-Tayeb. Merespons itu, Megawati mengajak Imam Besar Al Azhar untuk menggalang tokoh-tokoh dunia bertemu dan membahas isu perdamaian dunia dan persaudaraan umat manusia serta menjaga lingkungan hidup. El-Tayeb menyambut baik ajakan Mega. Baca juga: Imam Besar Al-Azhar Temui Jokowi di Istana Pertemuan kedua tokoh berlangsung hampir satu setengah jam berbincang. Megawati didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, ulama dan cendekiawan Islam Quraish Shibab, mantan Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dan tokoh muda Islam Ali Hasan Bahar serta Tuan Guru Badjang. Megawati mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Imam Besar Al Azhar bersama Paus Fransiskus dalam melahirkan Piagam Human Fraternity, yang ditindaklanjuti dengan inisiatif pendirian Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF). Mega menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada Imam Besar Al Azhar yang telah berkenan memberikan kepercayaan menjadi salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity tahun 2024. Megawati mengaku dialog dengan Imam Besar Al Azhar sangat bermanfaat bagi dirinya. Apalagi bisa secara panjang lebar menyampaikan pemikirannya dan mendapat sambutan positif dari Imam Besar. "Saya terhormat bisa bertemu. Bagaimana kita bersama-sama dalam perdamaian dunia mengembalikan muruah kemanusiaan dari sisi kehidupan," ujar Megawati. "Kami sangat setuju dengan ide dan pemikiran Ibu Mega. Itu juga sangat kami rasakan. Kami butuh nasihat dan masukan dari Ibu Mega," balas Imam Besar Al Azhar. Kemudian Megawati membalas, "Oh tidak. Kami yang butuh nasihat dari Imam Besar," balas Megawati sambil tersenyum. "Ibu ada di level decision maker (pengambil keputusan). Ibu yang lebih tahu karakter para pengambil keputusan. Kami hanya tahu teori belum tahap praktik," balas Imam Besar kembali. Usai pertukaran cendera mata, Megawati meminta izin kepada El Tayeb apakah diizinkan untuk saling menjabat tangan dan berpose bersama. Dengan senyum, Imam Besar Al Azhar mengangguk dan menjabat erat tangan Megawati. Jabat erat tangan antarkedua tokoh menutup pertemuan. (Antara/Erwin)