Starlink Masuk, Keamanan Data Nasional Terancam

Starlink Masuk, Keamanan Data Nasional Terancam
Obsessionnews.com - Masuknya Starlink ke Indonesia membawa ancaman serius terhadap keamanan data nasional, yang belakangan menjadi sorotan. Plt Gubernur Lemhanas Letjen TNI Eko Margiyono turut melempar sinyal pentingnya proteksi data nasional mengantisipasi Starlink. Menurutnya, seandainya Starlink, milik konglomerat Elon Musk beroperasi penuh di Indonesia hingga ke daerah terpencil dan terluar, perlindungan data bakal menjadi tantangan tersendiri. Alasannya, basis data berada di Amerika Serikat. Baca juga:Setali Tiga Uang, Starlink (Hanya) Tiga Puluh M, Alias Tiga Kali Diprank ​​​​​​​ "Itu tantangan buat kita ke depan," kata Eko di Jakarta, Rabu (10/7). Dikatakan Lemhanas sudah mewanti-wanti pentingnya proteksi data jauh sebelum PDNS 2 di Surabaya, Jatim, dijebol ransomware. Indonesia mengalami persoalan serius dalam hal proteksi karena berkaitan dengan kultur masyarakat. "Sebetulnya Lemhannas sudah mengingatkan jauh-jauh hari. Sebetulnya bukan hanya pada saat serangan. Kita ada suatu kultur di masyarakat kita itu yang tidak terlalu peduli atau kurang memiliki sense of security berkaitan dengan keamanan data," tuturnya. Rendahnya kepedulian terhadap perlindungan data bisa dilihat dari gaya hidup masyarakat sehari-hari yang kurang peka. Padahal data pribadi perlu diproteksi. Baca juga: Kunci Sudah Dikasih, PDNs Tak Kunjung Pulih, Menterinya Masih Berdalih? "Karena kita merasa, sesuatu hilang itu apabila barang kita tidak ada. Tetapi, kalau data, mohon maaf seperti handphone wartawan ini saja dikloning, fisik-nya ada tetapi data yang ada di sini itu sudah diambil sama orang dan itu kita merasa menganggap bahwa kita tidak kehilangan," ujarnya. Lemahnya perlindungan data, lanjut Eko, bisa dilihat dari kasus ponsel milik Ibu Negara yang disadap. Situasi semakin keruh setelah PDNS 2 dijebol peretas. "Kita masih ingat beberapa tahun yang lalu pernah ada insiden, handphone Ibu Negara disadap. Nah ini kan juga kita sudah banyak hal-hal yang termasuk serangan-serangan di website-nya pemerintah sudah diserang oleh para hacker," ujarnya. Lemhanas menilai, selain meningkatkan kapasitas SDM, sensitivitas masyarakat dalam melindungi keamanan data pribadi juga perlu digencarkan. "Kembali kepada kita, kita juga harus meningkatkan sumber daya manusia kita, meningkatkan ya semuanya berkaitan dengan pengamanan. Kembali sense of security kita berkaitan dengan data ini harus kita tingkatkan," imbuhnya. (Antara/Erwin)