Penting Diketahui! Alat AED Pertolongan Pertama untuk Cegah Kematian Mendadak

Penting Diketahui! Alat AED Pertolongan Pertama untuk Cegah Kematian Mendadak
Obsessionnews.com - Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari atlet bulutangkis muda asal China, Zhang Zhie Jie yang dinyatakan meninggal dunia usai kolaps di tengah pertandingan yang digelar di Yogyakarta, Minggu (30/6/2024). Mengambil pelajaran dari kasus ini, Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Utojo Lubiantoro, SpJP (K) berbagi hal penting yang masih jarang diketahui oleh orang awam, yaitu mengenai alat AED (Automated External Defibrillator) sebagai pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa. “Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat tersebut langsung dapat mendeteksi kelainan irama jantung yang terjadi, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah kematian pada atlet tersebut,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia dalam wawancara yang dilakukan secara daring di Jakarta, Rabu (3/7). Utojo mengatakan alat ini bahkan harus ada di setiap fasilitas umum, terlebih pada fasilitas olahraga yang kerap mengadakan turnamen dengan intensitas tinggi. Baca juga: Waspadai Tanda-tanda Pembesaran Getah Bening pada Anak Adapun cara kerja alat AED, yakni ditempel pada tubuh pasien berfungsi sebagai rekam jantung EKG yang bisa mendeteksi bagaimana ritme jantung pasien sehingga petugas kesehatan bisa menganalisa langkah penanganan selanjutnya. Jika ada gangguan pada irama jantung maka harus dilakukan kejut jantung dengan defibrillator untuk kasus fibrilasi dan ventrikel takikardi. Namun jika detak jantung flat, maka langsung dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) untuk memberikan oksigen pada jantung. “Tidak semua aritmia di kejut listrik, hanya fibrilasi atau ventrikel takikardi, kalau flat baru RJP, masuk alat bantu nafas, ventilator seterusnya, itu hanya berlaku 5-10 menit pertama,” jelas sang dokter. Penanganan yang cepat dapat menyelamatkan nyawa, karena jika lewat dari itu, akan terjadi kerusakan otak dan kematian batang otak. Jika dalam situasi darurat di tempat umum menemukan seseorang yang jatuh pingsan mendadak, Utojo menyarankan untuk melakukan deteksi kedaruratan seperti mengecek denyut nadi, dan menggunakan alat AED untuk deteksi irama jantung. Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) ini juga menyarankan atlet muda melakukan screening jantung secara rutin untuk memastikan tidak ada kelainan jantung yang dapat menyebabkan kematian.(Antara/Arfi)