Puan Maharani dan Spirit "Woman Support Woman"

Puan Maharani dan Spirit
Obsessionnews.com - Kelompok perempuan atau kaum ibu harus memiliki kekompakan dalam pemberdayaan perempuan. Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan pentingnya semangat "woman support woman" di Indonesia. Menurut Puan, keberhasilan seorang perempuan merupakan prestasi dari seluruh perempuan. Ibarat pepatah, dia menyebut berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Soliditas perempuan turut memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa kita. Baca juga: Citra DPR Kalahkan KPK, Puan Ogah Gede Rasa “Tantangan dan prestasi yang kita dapat, bukan hanya untuk kita saja tetapi untuk semua perempuan Indonesia. Itu merupakan suatu cita-cita, yang saya rasa bukan hanya cita-cita Ibu Kartini saja, tapi cita-cita semua perempuan Indonesia,” kata Puan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/6). Keterangan ini disampaikan Puan setelah menerima menerima penghargaan Kartini Award 2024 untuk kategori Exemplary Woman in Politic atau Wanita Teladan dalam Politik yang diadakan di Jakarta pada Jumat (28/6). Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI melanjutkan, dukungan sesama perempuan menjadi syarat penting bagi keberhasilan seluruh perempuan di Indonesia. Tantangan yang dihadapi bakal terasa ringan kalau memiliki kebersamaan. “Semua perempuan menghadapi tantangan yang sama, harus bekerja lebih keras. Karena di satu sisi, kita juga harus mengerjakan kodrat sebagai perempuan,” tuturnya. Baca juga: Rayakan Iduladha, Puan Gelorakan Semangat Gotong Royong Dirinya mengingatkan pula, pemberdayaan perempuan Indonesia masih harus terus diperjuangkan. Satu abad atau 100 tahun perjuangan RA Kartini tak cukup membuktikan perempuan-perempuan Indonesia mampu mendapatkan jabatan atau posisi yang mereka harapkan sesuai kemampuan masing-masing. “Karena menempatkan perempuan di suatu posisi, bukan hanya afirmatif atau hal yang biasa, tetapi bagaimana sama-sama menghormati dan menghargai harkat dan martabat manusia, yang sama antara perempuan dan laki-laki, khususnya di Indonesia,” pesannya. Menurut dia, menjadi perempuan tidak pernah mudah. Perempuan menghadapi banyak tantangan, di mana harus terus menjaga keseimbangan antara perjuangan dalam mewujudkan cita-cita, dengan menjalankan apa yang sudah menjadi kodrat sebagai perempuan. “Bagaimana kerja harus dua kali lipat dibandingkan para bapak-bapak, para laki-laki, karena kita berusaha tidak melupakan kodrat sebagai perempuan, sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri, dan sebagai posisi kita di pekerjaan masing-masing,” katanya. (Antara/Erwin)