Kunjungan Bersejarah Putin ke Korut Bahas Isu Sensitif

Kunjungan Bersejarah Putin ke Korut Bahas Isu Sensitif

Obsessionnews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba di Pyongyang, untuk bertemu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Dalam kunjungan bersejarah kali ini, Putin bakal membahas isu strategis dan sensitif dengan Kim.

Pesawat Putin mendarat pada Selasa (18/6), dan langsung disambut Kim. Ini merupakan lawatan pertama Putin ke Korut dalam 24 tahun.

  Baca juga: Putin akan Kembali Dilantik Menjadi Presiden Rusia untuk Masa Jabatan Kelimanya  

Putin bertandang atas undangan Kim yang pada 2023 berkunjung ke Rusia.  Kim disebut "secara pribadi bertemu Vladimir Putin di bandara di Pyongyang," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Setelah bertukar sapa, kedua pemimpin berangkat dari bandara dengan kendaraan yang sama, tambahnya.

Ajudan Putin, Yury Ushakov pada Senin (17/6) mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan berlangsung selama dua hari, dengan acara utama berlangsung pada hari kedua.

Upacara penyambutan resmi yang diikuti dengan pembicaraan diperkirakan akan berlangsung di kediaman Kim pada Rabu malam, menurut Ushakov.

Pembicaraan akan diadakan dalam dua putaran -baik dalam format terbatas maupun diperpanjang dengan kedua pemimpin membahas isu-isu paling signifikan dan sensitif dalam percakapan informal khusus sambil berjalan-jalan di sekitar kediaman Kim.

  Baca juga: Kim Jong Un Pecat Jenderal Tertinggi, Perintahkan Militer Korut Siap Perang

Rusia dan Korut berencana untuk menandatangani beberapa dokumen setelah pembicaraan, dengan pernyataan bersama yang diharapkan dari Putin dan Kim, kata Ushakov.

Acara seremonial juga akan diadakan, termasuk kunjungan ke monumen yang didedikasikan untuk prajurit Tentara Merah yang tewas saat melawan pasukan Jepang di Korea selama Perang Dunia ke-2, serta acara konser.

Putin dan Kim akan melakukan perjalanan bersama kembali ke bandara setelah resepsi resmi kenegaraan dengan pidato yang disampaikan oleh kedua pemimpin. Dalam perjalanan tersebut, mereka akan mampir ke satu-satunya gereja Ortodoks di Korut, yaitu Katedral Holy Trinity.

Terakhir kali Putin mengunjungi Korea Utara adalah pada tahun 2000, ketika negara tersebut masih di bawah kepemimpinan Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un.

Gedung Putih menyuarakan kekhawatirannya tentang hubungan Rusia-Korut ditandai dari kunjungan Putin.

"Kami tidak khawatir dengan kunjungannya. Yang saya khawatirkan adalah mengenai hubungan yang semakin dalam antara kedua negara ini," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam konferensi pers, awal pekan kni.

"Ini tidak hanya karena dampaknya terhadap rakyat Ukraina, karena kita tahu rudal balistik Korut masih digunakan untuk menyerang sasaran Ukraina, tetapi juga karena ada kemungkinan timbal balik di sini yang dapat memengaruhi keamanan di Semenanjung Korea," lanjutnya.

"Saat ini, kami belum melihat parameter semua itu, tetapi kami pasti akan mengawasinya dengan sangat sangat cermat, katanya menambahkan.

Para analis mengatakan Putin mencari senjata di Korut karena suku cadangnya sangat sulit diperoleh untuk Moskow akibat sanksi Barat.

Kirby mengatakan kunjungan Putin ke Korut itu tidak mengejutkan.

Putin "pergi ke Korut setelah apa yang disebut Pemilunya" Maret ini, sehingga "dia akan melakukan kampanye bujukan, dan itu yang tampaknya akan dia lakukan," katanya.

Kremlin sebelumnya mengatakan Putin akan melakukan kunjungan dua hari ke Korut dari Selasa (18/6) atas undangan Pemimpin Korut Kim Jong Un.

Dari Korut, Putin akan menuju Vietnam untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari. (Anadolu/Antara/Erwin)