UMKM Fesyen Asal Bandung "Flashy", Manfaatkan Digitalisasi untuk Jangkau Pasar yang Lebih Luas

Obsessionnews.com - Reputasi brand lokal dari segala lini produk saat ini diketahui tengah naik daun di tengah masyarakat. Dari lini fesyen misalnya, brand lokal dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Bandung, Flashy berhasil menjangkau pangsa pasar yang luas hingga ke seluruh daerah di Indonesia, bahkan mancanegara. Pendiri brand Flashy, Windy Wulandry menuturkan bahwa keberhasilan usahanya diraih berkat memanfaatkan digitalisasi. Dengan adanya proses digitalisasi, peluang-peluang bisnis baru muncul, sekaligus dapat menjangkau pasar yang lebih luas. "Sekarang kan sudah banyak marketplace gitu ya, kayak misalnya Tokopedia, dengan ini Flashy itu bisa dijual ke seluruh Indonesia. Bahkan akhirnya ada juga pelanggan dari luar negeri, kayak dari Malaysia, dia jadi bisa beli," kata Windy, saat ditemui di gerai Flashy, Kamis (13/6/2024). Baca juga: Indonesia Maju Expo & Forum 2024 Bentuk Dukungan Kemendagri pada Pelaku UMKM Tak hanya itu, terbukanya peluang pasar yang lebih luas kini turut berhasil membawa Flashy yang dikenal generasi 90-an sebagai jenama tas dengan harga terjangkau, bertransformasi menjadi jenama fesyen yang menawarkan banyak ragam produk. Selain Tokopedia, Windy mengatakan, perusahaannya memanfaatkan ShopTokopedia untuk memperluas jangkauan pemasaran via daring. Guna mengoptimalkan upaya pengembangan bisnisnya, Flashy tidak hanya menaruh dagangannya di etalase toko daring. Windy mengatakan bahwa sekarang timnya mulai menggunakan konten audio visual dalam upaya pemasaran. Flashy berusaha menjangkau kaum muda yang umumnya mengikuti perkembangan teknologi dengan konten-konten menarik. "Misalnya kita bikin konten tebak-tebakan dengan ada orang pakai produk kami seperti jaket parasut, yang salah tebakannya itu di-banjur air. Nah konten itu secara tidak langsung membantu kami menunjukkan kualitas produk kami, kalau itu tahan air. Ini jadi cara baru jualan dengan soft selling," jelasnya. Cara ini terbukti dapat membantu peningkatan penjualan produk Flashy via daring dengan dukungan fitur dan kampanye belanja daring dari Tokopedia dan ShopTokopedia. Sekitar 40 persen dari transaksi penjualan produk Flashy via daring saat ini berasal dari kedua platform layanan belanja tersebut. Selain menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, Windy mengatakan, kunci sukses lain Flashy dalam upaya melanggengkan usaha yakni tetap menjaga ciri khas produk. Hingga menginjak usia 26 tahun pada 2024, Flashy berusaha mengembangkan produk mengikuti tren dan kebutuhan pelanggan dengan tetap menjaga orisinalitas. Flashy mempertahankan pemanfaatan bahan parasut dari Kota Bandung untuk mempertahankan kekhasan produk. Menurut Windy, bahan baku produk Flashy didapatkan dari pusat Kota Bandung, seperti daerah Jalan Tamim, Jalan Otto Iskandardinata, dan Jalan Cigondewah. "Jadi, produknya boleh terus dikembangkan untuk mengikuti tren terbaru, tapi signature Flashy itu harus dijaga, sehingga ini memberikan keunikan dan bisnisnya akhirnya terus berkembang," kata Windy. Berkat kepiawaian dalam memanfaatkan peluang-peluang yang hadir pada era digital, Flashy yang dirintis pada masa krisis moneter dengan modal Rp500.000 telah berkembang menjadi bisnis beromzet hingga Rp5 miliar dalam setahun.(Antara/Arfi)