Nyayu Khodijah, Rektor Wanita Pertama UIN Raden Fatah Palembang yang Membawa Inovasi dan Prestasi

Nyayu Khodijah, Rektor Wanita Pertama UIN Raden Fatah Palembang yang Membawa Inovasi dan Prestasi
Obsessionnews.com - Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, S.Ag, M.Si. telah mencetak sejarah sebagai rektor wanita pertama di UIN Raden Fatah Palembang. Hal tersebut sebuah pencapaian membanggakan dalam sejarah kepemimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Menjabat sejak tahun 2020, beliau berhasil membuktikan kinerjanya yang cemerlang dalam memajukan UIN Raden Fatah menjadi universitas yang melahirkan lulusan unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta Iman dan Takwa (Imtak). Bukan hal yang mudah, tentunya dibutuhkan strategi dan inovasi dalam menjalankan bisnis Universitas ini sebagai PTKIN yang melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas dalam IPTEK tapi juga Iman dan Takwa (Imtak). Nyayu menjelaskan, langkah pertama yang dilakukannya adalah menerapkan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan agama Islam dan ilmu pengetahuan. Setelah itu yang juga penting adalah adanya kerja sama dengan industri dan lembaga terkait untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam bidang IPTEK dan nilai-nilai keagamaan. UIN Raden Fatah juga terus melakukan pengembangan kurikulum maupun dalam penelitian agar dapat menciptakan solusi yang relevan dengan tantangan global saat ini. Kurikulum pada UIN Raden Fatah Palembang sudah menerapkan OBE (Outcome Base Education) pendidikan berbasis Outcome, sehingga relevan dengan tantangan global dunia usaha dan dunia industri, yang dipersiapkan dalam rangka menghadapi revolusi industri 5.0. Dalam menerapkan kurikulum ini, peserta didik harus memiliki kemampuan 6C, yaitu, Character: Membentuk karaker mahasiswa melalui kegiatan terstruktur dan berkelanjutan, Citizenship: Mahasiswa dibentuk memiliki kemampuan menjadi warga negara yang baik dan mencerminkan orang berpendidikan, Critical Thinking: Mahasiswa diberikan kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis dalam menghadapi tantangan, Creativity: Mahasiswa diberikan kemampuan untuk menciptakan hal baru dan inovatif, Collaboration: Mahasiswa diberikan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan, dan Communication: Mahasiswa diberikan kemampuan untuk berkomunikasi efektif dan efisien. ”Kami juga melibatkan dosen dan peneliti dalam penelitian kolaboratif yang fokus pada isu-isu global seperti perubahan iklim, Ilmu pengetahuan, teknologi, dan keberlanjutan," ujar Nyayu dikutip dari Majalah Men's Obsession, Jumat (14/6/2024). Selai itu, memfasilitasi kerja sama dengan lembaga internasional untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam menangani tantangan global, integrasi nilai-nilai keislaman dalam pengembangan kurikulum dan penelitian sebagai panduan dalam mencari solusi yang bersifat universal dan berkelanjutan. "Yang penting memotivasi mahasiswa dan tenaga akademik untuk terlibat aktif dalam menghasilkan pengetahuan dan solusi inovatif untuk tantangan global masa kini,” tambah Nyayu. Strategi lainnya yang dilakukan UIN Raden Fatah Palembang, antara lain memperkuat hubungan kerjasama dengan sektor industri, khususnya dalam hal penerapan hasil-hasil penelitian dan inovasi yang dihasilkan oleh kampus. UIN Raden Fatah Palembang telah menandatangani MoU dengan beberapa universitas di Indonesia dan luar negeri, serta telah mengembangkan kerjasama dengan beberapa industri, seperti Malaysia, Iran, dan lain-lain. Kemudian meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan kerja sama dan jejaring kerja dalam lingkup regional, nasional, dan internasional. Hal ini membantu dalam meningkatkan penerapan hasil-hasil penelitian dan inovasi yang dihasilkan oleh kampus, serta meningkatkan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi yang tepat. Tak hanya itu, UIN Raden Fatah Palembang juga telah mengambil beberapa inisiatif untuk memperkuat jaringan global dan meningkatkan kerja sama dengan universitas di luar negeri. Salah satu contoh adalah kerjasama yang dilakukan dengan Thunderbird School of Global Management Arizona State University di Washington DC, USA. Kerja sama ini meliputi program beasiswa pascasarjana dan pertukaran pelajar, serta kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan. . ”Inisiatif ini menunjukkan bahwa UIN Raden Fatah Palembang memahami pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, serta memperluas jaringan global. Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan dampak kerja sama internasional, UIN Raden Fatah Palembang juga telah mengembangkan indikator kinerja utama yang jelas dan perencanaan yang matang terkait dengan internasionalisasi,” ungkapnya. Untuk saat ini UIN Raden Fatah Palembang juga terfokus kepada pengembangan prodi. Salah satu prodi baru di UIN Raden Fatah Palembang adalah Psikologi Islam. Ke depan, sesuai dengan milestone, UIN Raden Fatah Palembang akan mendirikan fakultas kedokteran yang saat ini masih sangat diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat. Di bawah kepemimpinan Nyayu, UIN Raden fatah Palembang berhasil meraih pencapaian membanggakan. Antara lain, keberhasilan universitas mencapai kontrak kinerja dengan Kementerian Keuangan di atas 100% dua tahun berturut-turut, bahkan mengalami peningkatan untuk tahun ini sebesar 128,43%, meningkat 9.2% dari capaian tahun sebelumnya. Prestasi lainnya, capaian BLU Maturity Rating Assesment sebesar 3,04 merupakan nilai tertinggi pada PTKIN di Indonesia, penghargaan UIGreenmetrik, dan Score Sinta UIN Raden fatah Palembang urutan ke 5 dari seluruh PTKIN di Indonesia. Tak ketinggalan beragam prestasi membanggakan yang diraih mahasiswa, telah mengharumkan nama UIN Raden fatah Palembang. Mengingat tantangan ke depan, Nyayu Khodijah berpesan kepada para generasi muda agar membangun kemampuan leadership yang baik dan berbasis pada nilai-nilai transformasional secara seimbang. "Saya menekankan pentingnya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, meningkatkan motivasi dan kemampuan diri sendiri, serta memiliki kemampuan untuk melayani dan memprioritaskan kepentingan orang lain," ujarnya mengakhiri pembicaraan. (Poy)