Dave Laksono: Pemerintah tak Mampu Berantas Judi Online

Dave Laksono: Pemerintah tak Mampu Berantas Judi Online
Obsessionnews.com - Ketua DPP Golkar yang juga anggota Komisi I DPR, Dave Laksono mengeluhkan kinerja pemerintah dalam memberantas judi online. Adanya insiden tewasnya Briptu Rian Dwi Wicaksono, di Jatim, setelah dianiaya dan dibakar istri, yang juga polwan, Briptu FN, membuka mata kita semua betapa mengerikannya judi online. Dave yang kembali melenggang ke Senayan untuk periode ketiga dari Dapil Jabar VIII, menilai pemerintah masih setengah hati memberantas praktik judi daring. Sebagai anggota Komisi I DPR yang bermitra dengan Kemenkominfo, dia menilai kinerja mitra masih jauh dari yang diharapkan.   Baca juga: 800 Ribu Konten Judi Online Resmi Diputus oleh Kemenkominfo   "Masih jauh dari mampu mengendalikan liarnya perjudian online," kata Dave, kepada obsessionnews.com, di Jakarta, Selasa (11/6). Ketum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 berharap pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi mampu menemukan solusi terkait judi online, sehingga tidak menjadi beban bagi pemerintah selanjutnya. "Judi online menjadi masalah yang terus berkembang, merugikan banyak pihak sementara kemampuan pemerintah tidak sebanding dengan perkembangan mereka," kata Dave.   Baca juga:Warning, Pinjol Ilegal Mengintip di Balik Pintu   Geramnya Dave menyaksikan menjamurnya judi online, hingga bisa menyasar banyak kalangan bisa dimengerti. Selain memiliki daya rusak mental terhadap anak bangsa, berdasarkan temuan Kemenkominfo-PPATK, total transaksi judi online pada September 2023 tembus Rp200 triliun dengan kerugian mencapai Rp27 triliun per tahun. Berkaca dari data tersebut, Dave menilai, pemerintah memiliki persoalan serius terkait menggelorakan budaya literasi untuk warga negara. “Ini juga diakibatkan masih banyaknya pengguna yang rela mengorbankan segalanya demi memenuhi hawa nafsu mereka,” kata Dave. Aktivis Sebagai politisi muda, Dave tak jarang menyampaikan suara kritis terhadap kinerja mitra di Komisi I DPR. Selain sektor informasi, Dave juga kerap mengeritisi performa TNI. Kemampuan Dave mengeritisi kinerja pertahanan selaras dengan gelar doktor Ilmu Pertahanan yang diraih dari Universitas Pertahanan. Bakat politik pria kelahiran 19 Agustus 1979 boleh jadi menurun dari ayahanda, Agung Laksono. Tokoh Golkar yang pernah menjabat Ketua DPR. Namun Dave menapaki karier politik dari bawah, bahkan dimulai dengan berorganisasi terlebih dahulu. Dave diketahui pernah menjadi aktivis ketika memimpin diaspora di Los Angeles, AS, sebagai Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) pada 1999-2000. Sepulangnya dari AS, Dave dengan HIPMI dilanjutkan dengan AMPI, organ sayap Golkar.   [caption id="attachment_432317" align="alignnone" width="481"] Dave Laksono menggendong anak berpose bersama ayahanda, Agung Laksono. (Instagram)[/caption] Menjadi politisi butuh panggilan untuk memperjuangkan nasib konstituen. Nampaknya Dave terpanggil hingga akhirnya bertarung menuju DPR pada 2014 yang lalu. Tak disangka, Dave bakal dilantik untuk ketiga sebagai anggota DPR RI secara tiga kali berturut-turut. Dave tidak bisa memastikan apakah nantinya bakal kembali duduk di Komisi I DPR. “Semua tergantung ketum,” ujarnya. Terpenting, kata Dave, pemerintah sekarang dan ke depan, harus mampu mengatasi persoalan-persoalan mendasar, namun berimplikasi luas kalau tidak diatasi. Termasuk, persoalan judi online. Dirinya menganggap, pemerintah belum memiliki konsep yang pasti, terhadap kejahatan siber, tak terkecuali judi online. "Kita butuh konsepnya yang tegas, jelas dan luas dalam penanganan hal ini," tuturnya. (Erwin)