Di Tengah Krisis, Banyak Negara Menarik Petugas Medis Keluar dari Gaza

Obsessionnews.com - Warga Palestina di Gaza tidak hanya krisis pangan, tapi juga krisis ekonomi, sosial, dan kesehatan. Ribuan warga Palestina di Gaza terluka, tapi perawatan kesehatan untuk warga Gaza minim sekali.
Relawan kemanusiaan dari Indonesia Eko Sulistio mengungkapkan, banyak tenaga medis dari negara-negara luar menarik diri dari Gaza, karena masalah keamanan dan keselamatan, salah satunya tim medis dari Malaysia dan Kuwait.
"Krisis di Gaza saat ini bukan hanya krisis pengan, tapi juga krisis kesehatan. Banyak warga yang terluka, tapi tidak mendapat penanganan kesehatan, karena rumah sakit sudah dikuasai zionis Israel, bantuan tenaga medis dari negara luar pun banyak yang menarik diri," ujar Eko saat dihubungi, Sabtu 8 Juni 2024 yang saat ini berada di Jordania.
Kondisi ini terus berlanjut, dan semakin parah, karena serangan Israel ke Gaza belum terlihat tanda-tanda berakhir. Sementara warga Gaza masih sangat membutuhkan uluran bantuan dari negara-negara donor, termasuk Indonesia.
"Jujur kita dari relawan dari berbagai negara kesulitan untuk mengirim bantuan untuk rakyat Palestina, karena akses menuju ke sana ditutup," jelasnya.
Ia mengungkapkan, satu-satunya akses bantuan yang masih bisa dibuka untuk rakyat Palestina adalah dari Yordania yang berbatasan langsung dengan Palestina. Sementara jalur-jalur lain seperti melalui perbatasan Mesir sudah ditutup oleh tentara Israel.
Pihaknya pun masih terus berupaya menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza. Setidaknya ada kurang lebih 800 paket bahan pangan keluarga, dan juga 22 ton tepung gandum akan dikirim oleh Eko dan relawan dari berbagai negara lain melalui jalur darat di Yordania.
"Saat ini sedang kita siapkan bantuan dari Rakyat Indonesia berbarengan dengan bantuan kemanusiaan Internasional dari UN, WFP, Turkey, Uni Emirates Arab, Germany, Malaysia, UK, Brunei Darussalam, Singapora, dan Australia," tutur Eko.
Untuk bantuan dari Indonesia disalurkan melalui lembaga kemanusiaan DT PEDULI, Wakaf Salman, Mahasiswa INDONESIA Di Jordania, KBRI Amman di Jordania dan bantuan yang sifatnya pribadi.
Eko mengungkapkan mengapa bantuan harus segera disalurkan ke Gaza. Karena kondisi rakyat Palestina di Gaza semakin menderita. Masyarakat di sana sedang mengalami bencana kelaparan. Banyak masyarakat yang mati karena kelaparan.
"Tentu kita tidak akan menunggu lama, bantuan akan kita kirim melalui pintu perbatasan Jordania WestBank Tepi Barat King Hussein Bridge lalu ke Allenby dan lanjut ke KareemShalom menuju Gaza Palestina," tandasnya. (Al)