Obsessionnews.com – Perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia. IPB University, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka, terus berbenah dan berinovasi dalam memperkuat bekal para sarjananya untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat. Inovasi dalam pembelajaran dan pengabdian masyarakat menjadi tujuan utama pendidikan tinggi yang berkelanjutan. Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, S.P, M.Si, menegaskan pentingnya peran SDM unggul dalam menghasilkan inovasi yang berdaya saing global. “Sebuah inovasi unggul tidak akan berhasil tanpa peran sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kata kunci inilah yang tengah dipersiapkan IPB untuk menjadi pemimpin global Innopreneurship di tahun 2027,” ujar Arif dikutip dari majalah Men’s Obsession pada Jumat (7/6/2024). Selama 60 tahun berdiri, IPB University telah berkembang menjadi kampus terbaik dengan beragam inovasi yang memberi dampak besar bagi masyarakat. Menurut Arif, keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi SDM yang ada di IPB. Di periode kedua kepemimpinannya, Arif melihat bahwa perubahan dunia yang sangat cepat, seperti pandemi Covid-19, persoalan geopolitik, perubahan iklim, dan revolusi industri 4.0, menuntut IPB untuk memiliki tiga kunci penting: Resiliensi, Transformasi, dan Sustainability. “Resiliensi, Transformasi, dan Sustainability adalah tiga kata kunci yang sangat penting bagi IPB,” jelas Arif. Dengan prinsip tersebut, IPB bertujuan menjadi “TechnosocioEntrepreneurial University” yang mengarahkan mahasiswanya untuk menjadi Techno-Preneur dan Socio-Preneur, yaitu pebisnis yang menciptakan inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta bermanfaat bagi kepentingan sosial. Untuk mewujudkan visi ini, berbagai strategi terus dijalankan, termasuk pendirian Science Techno Park (STP) IPB sebagai pusat hilirisasi industri dengan fasilitas penunjang yang lengkap. Selain itu, IPB juga menjalankan program komersialisasi inovasi yang telah dimanfaatkan oleh sekitar 380 pelaku UMKM, termasuk mahasiswa dan alumni IPB. Beragam hasil inovasi IPB dapat ditemukan di outlet Serambi Botani yang tersebar di 23 lokasi di Indonesia, termasuk di Bandara Soekarno Hatta. Arif menyebutkan, 43% mahasiswa IPB saat ini ingin menjadi pengusaha, sehingga IPB telah menyiapkan program pembinaan sejak tahun pertama. “Tahun pertama programnya adalah Awareness. Tahun kedua adalah Business Planning. Tahun ketiga, Business Mentoring. Tahun keempat dan seterusnya,” ujar Arif. Program seperti Startup School dan CEO School dirancang untuk membimbing mahasiswa menjadi pengusaha by design, bukan by accident. IPB juga mencatat keberhasilan dalam ajang Start Up Championship, di mana produk-produk inovasi mahasiswa dan alumni mampu menembus pasar internasional. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa inovasi IPB tidak hanya berdaya saing nasional, tetapi juga internasional. Selain technopreneurship, IPB juga menekankan pada sociopreneurship dengan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat desa, seperti Sekolah Pemerintahan Desa, Data Desa Presisi, Dosen Pulang Kampung, Tani dan Nelayan Center, Sekolah Peternakan Rakyat, One Village One CEO (OVOC), dan Agribusiness Technology Park. Program-program ini telah mencakup 4.666 desa di Indonesia, menjadikan IPB sebagai perguruan tinggi dengan total desa binaan terbesar di dunia. Inovasi-inovasi unggul dari IPB juga didukung oleh kolaborasi dengan universitas-universitas ternama dunia. Rektor dari Wageningen University & Research, Seoul National University, dan National University of Singapore telah bekerja sama dengan IPB, menghasilkan keuntungan signifikan dan saling belajar dalam mengelola hasil riset dan inovasi. Prestasi IPB University di bawah kepemimpinan Arif Satria terus diakui secara internasional. Di bidang pertanian dan kehutanan, IPB berada di posisi ke-7 se-Asia, posisi ke-3 kampus terbaik se-ASEAN berdasarkan AppliedHE, dan masuk 10 besar universitas di dunia yang menerapkan Sustainable Development Goals. Dengan berbagai pencapaian ini, IPB University terus berkomitmen untuk menjadi pemimpin global dalam bidang innopreneurship, mengarahkan mahasiswanya untuk menjadi inovator yang berdampak positif bagi masyarakat dan dunia. (Poy)