PPIH Arab Saudi Bersama Masyariq Bahas Layanan Haji di Makkah dan Armuzna

PPIH Arab Saudi Bersama Masyariq Bahas Layanan Haji di Makkah dan Armuzna

Obsessionnews.com – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengadakan pertemuan penting dengan pihak Masyariq di kantor Masyariq, wilayah Khalidiyah, Makkah. Pertemuan ini membahas berbagai layanan yang akan diberikan kepada jemaah haji di Makkah, serta di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Makkah setelah menghabiskan sekitar sembilan hari di Madinah. Pada hari pertama kedatangan, sekitar 3.400 jemaah yang terbagi dalam delapan kelompok terbang (kloter) tiba di Makkah Al-Mukarramah.

Baca juga: Pemberangkatan Jemaah Haji dengan Garuda 45,5 Persen Alami Keterlambatan

Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid menjelaskan, pertemuan dengan Masyariq membahas distribusi smart card atau kartu pintar. “Sebagian smart card dibagikan di Embarkasi Tanah Air, namun sebagian besar dibagikan saat jemaah tiba di Makkah,” ujar Subhan setelah pertemuan di Makkah pada Senin (21/5/2024).

Turut mendampingi dalam pertemuan ini adalah Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, Kabid Akomodasi Zaenal Muttaqin, Kabid Transportasi Mujib Roni, Kabid Katering Sutikno, dan Kabid PIHK Suviyanto.

Smart card adalah kartu elektronik yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, dan untuk pertama kalinya digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Kartu ini memudahkan jemaah mengakses informasi terkait haji dan menjadi akses masuk ke Arafah. Oleh karena itu, smart card harus selalu dibawa oleh jemaah dan jangan sampai hilang.

Baca juga: PPIH Arab Saudi Siap Sambut Jemaah Haji dengan Layanan Unggulan di Makkah

“Smart card diberikan oleh Kementerian Haji dan Umrah, namun masih dikelompokkan berdasarkan urutan abjad. Tim PPIH bersama Masyariq akan mengelompokkannya berdasarkan kloter dan membagikannya kepada jemaah,” tambah Subhan.

Rapat juga membahas pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan Masyariq menyepakati skema baru untuk mengatasi padatnya lokasi Muzdalifah, terutama karena penambahan toilet dan pemindahan jemaah ke area perluasan Mina. Skema ini, yang disebut Skema Murur, mengatur agar 40.000 jemaah hanya melewati Muzdalifah tanpa turun, lalu langsung ke Mina.

“Kementerian Haji menunggu usulan resmi dari Indonesia terkait rincian Skema Murur, sementara Masyariq berharap agar jemaah yang mengikuti skema ini diatur berbasis maktab,” jelas Subhan. (M Lubis)