Lisa Tjokro, Pelukis Berbakat yang Menginspirasi Lewat Seni, Keluarga, dan Budaya

Obsessionnews.com - Seorang pelukis berbakat Lisa Tjokro tak hanya mengejar kecintaannya pada seni melalui lukisan-lukisan berwarna yang memukau, tetapi juga memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis keluarga serta pelestarian budaya Indonesia. Sebagai mantan anggota manajemen Bina Nusantara Group (Binus Group) Lisa telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan universitas dan sekolah-sekolah yang dikelola oleh keluarganya. Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama erat antara anggota keluarga, mereka berhasil membangun fondasi yang kokoh untuk kesuksesan bisnis pendidikan mereka. “Awalnya, usaha kami dimulai dari kursus komputer yang diusulkan oleh mertua saya. Semua dipikirkan bersamasama. Dalam hal ini, kekompakan dalam keluarga sangatlah penting. Jika tidak kompak, bisnis bisa terancam,” jelas Lisa dikutip dari Majalah Women’s Obsession, Rabu (24/4/2024). Meskipun awalnya terlibat secara aktif dalam pengembangan sekolah-sekolah keluarganya, Lisa kini lebih fokus pada kegiatan yang disukainya, seperti melukis dan berpartisipasi dalam kegiatan gereja. Di balik kanvas lukisannya yang memukau, Lisa mencerminkan kehidupan sehari-harinya yang dipenuhi dengan kegiatan inspiratif. "Saya biasanya sibuk dengan aktivitas melukis. Inspirasinya bisa dari mana saja, saat sedang mood atau selepas traveling, biasanya ide-ide pun bermunculan," papar Lisa. Dia menambahkan bahwa minatnya dalam melukis beragam, dari lukisan Cina hingga karya seni menggunakan cat minyak. Bahkan, Lisa sedang menggemari lukisan abstrak dan menggunakan hair dryer untuk menciptakan efek yang unik. Lisa juga aktif dalam berbagai pameran seni, seringkali memamerkan karyanya di kampus Joseph Wibowo Center, Binus International University, di Jakarta. Partisipasinya dalam pameran seni tidak hanya untuk memamerkan karya, tetapi juga sebagai kesempatan untuk bertemu dan berbagi inspirasi dengan sesama seniman. Selain melukis, Lisa juga menemukan kebahagiaan dalam menyanyi, terutama dalam paduan suara gereja. Sebagai mantan penyanyi di Gereja Katolik Santo Yohanes Penginjil, Lisa menunjukkan kesadarannya akan pentingnya mempertahankan tradisi budaya. Lisa juga mengangkat kekayaan budaya Indonesia, terutama wastra Nusantara, seperti batik. Bagi Lisa, batik bukan hanya kain, melainkan juga simbol keanggunan dan identitas bangsa. "Saya sering diundang ke daerah-daerah untuk acara gereja, jadi memerlukan baju-baju tradisional, seperti batik dan ulos," jelasnya. Sebagai perempuan yang aktif dan inspiratif, Lisa mencoba mencitrakan semangat Kartini dalam setiap langkahnya. Dengan menggabungkan apresiasi terhadap budaya dan seni dengan komitmen terhadap kesuksesan keluarga, Lisa menjadi teladan bagi banyak orang, menunjukkan bahwa keberhasilan dan kebahagiaan dapat dicapai melalui keselarasan antara keluarga, karya seni, dan pelestarian budaya. (Poy)