Iman Syahrizal Bicara Soal Melalui Digital UMKM Naik Kelas di UMKM SUMMIT 2024

Iman Syahrizal Bicara Soal Melalui Digital UMKM Naik Kelas di UMKM SUMMIT 2024
Obsessionnews.com - MyRepublic Indonesia adalah penyedia layanan Internet Fiber Optic dan TV berlangganan yang memberikan solusi untuk kebutuhan internet dan hiburan masyarakat indonesia. MyRepublic juga merupakan bagian dari Sinar Mas dan telah hadir di lebih dari 48 kota di seluruh Indonesia dengan jaringan dari 3 juta Homepass di seluruh Indonesia.     Baca juga: Pacu UMKM Lebih Berkembang, OMG Communication Gelar UMKM SUMMIT 2024 secara Hybrid       Lebih dari 7.700 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah terkoneksi dan tersebar di 48 kota cakupan area MyRepublic Indonesia, dengan terdistribusi paling banyak di lima kota, yakni Jakarta, Palembang, Tangerang, Medan, dan Surabaya. Chief Sales & Marketing Officer MyRepublic Indonesia Iman Syahrizal mengatakan, kelebihan yang dimiliki MyRepublic adalah jalur internet (VLAN) khusus untuk menjaga kecepatan layanan dan terpantau secara khusus, IP static (khusus business pro), dan access point (khusus business pro). Iman mengungkapkan hal itu ketika menjadi pembicara dalam sesi 3 bertema “Melalui Digital UMKM Naik Kelas” dalam UMKM SUMMIT 2024 yang diselenggarakan Obsession Media Group (OMG) di  Hotel Aston Priority Simatupang, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024). Dalam kesempatan itu Iman mengemukakan UMKM membutuhkan internet untuk memperluas market. “Mendapatkan akses global, menjangkau pasar baru dan meraih basis pelanggan yang lebih luas,” ujarnya. Internet juga diperlukan untuk akses komunikasi, serta strategi pemasaran dan personalisasi. Iman menyoroti tantangan yang dihadapi UMKM Indonesia kesulitan naik kelas. Penyebabnya adalah minim akses digitalisasi, baru 25,5% UMKM yang memanfaatkan marketplace. Sebagian besar mengalami kendala pemasaran online karena kurangnya pengetahuan, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur UMKM sulit menembus pasar global. Hanya 4,1% UMKM yang mampu masuk Global Value Chain. Dan kontribusi ekspor 15,6%. 46,7% UMKM didominasi sektor perdagangan, belum mampu menciptakan value added tinggi. UMKM belum terlibat dalam rantai produksi sektor usaha menengah/besar. Dalam kesempatan itu Iman juga memaparkan kiprah Sinar Mas peduli UMKM melalui Eka Tjipta Foundation (ETF). ETF adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh keluarga Widjaja, pendiri Sinar Mas, sebagai wadah pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dan atau pilar usaha yang berada di bawah naungan Sinar Mas, serta fokus pada empat bidang, yakni  pendidikan, lingkungan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dan kesehatan. Di bidang lingkungan ETF berkontribusi dalam menjaga kualitas lingkungan hidup melalui berbagai program strategis lingkungan, antara lain Desa Makmur Peduli Api (OMPA) dan pengendalian sampah. Di bidang pemberdayaan ekonomi kerakyatan ETF turut berkontribusi terhadap peningkastan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan UMKM yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Di bidang Pendidikan ETF turut berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan dari tingkat pendidikan usia dini sampai dengan pendidikan tinggi. Di bidang kesehatan ETF turut berkontribusi dalam menjaga kualitas kesehatan guna mendukung peningkatan kesehatan masyarakat yang berkesinambungan. Berkoordinasi dengan pilar usaha Sinar Mas, ETF mendorong agar UKM binaan Sinar Mas memiliki kemitraan strategis yang bersifat inklusif terintegrasi dan menyeluruh dari seluruh stakeholders terkait. Kemitraan ini diwujudkan melalui pendampingan dan pembinaan, akses terhadap teknologi, pendanaan, dan akses terhadap pasar offine dan online sehingga UMKM tersebut mendapat akses setara dengan Perusahaan besar. ETF Foundation membina lebih dari 30 UMKM, lebih dari 15 paguyuban, dan lebih dari 150 produk. Area penyebarannya  meliputi Jawa Barat, Bali, Purwokerto, Medan, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Riau, Jambi, Jawa Timur, Jakarta, Jawa Tengah, Makassar, Dumai, dan Balikpapan. (arh)