Peringatan "Hari Membaca Lantang Sedunia" Begini Sejarahnya

Peringatan
Obsessinews -- Hari ini tepat di Rabu pertama di bulan Februari, diperingati sebagai Hari Membaca dengan Lantang Sedunia. Tahun 2024 ini, Rabu pertama jatuh pada tanggal 7 Februari. Maka dari itu, momen penting ini diperingati pada tanggal 7 Februari 2024. Tidak hanya didedikasikan untuk membaca, tetapi leringatan ini juga mempraktikkan membaca dengan suara lantang atau keras. Diketahui, membaca dengan suara keras telah terbukti memberikan manfaat bagi anak-anak dan pengasuhnya. Praktik tersebut dapat meningkatkan kemampuan ejaan, begitu pun dengan pendengar karena dapat mendengar pengucapan yang tepat. Selain itu, membaca dengan suara lantang juga dapat meningkatkan ikatan sosial dan empati, dimana pendengar memasuki karakter dalam cerita. Merangkum National Today, Hari Membaca dengan Lantang Sedunia diluncurkan pada tahun 2010 oleh organisasi LitWorld. Hal itu untuk mempromosikan beragam suara dan narasi di dunia. LitWorld sendiri adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, dan literasi pada khususnya. Pernyataan misi mereka berbunyi, “Memperkuat anak-anak dan komunitas melalui kekuatan cerita.” Membaca dengan suara keras telah terbukti memberikan manfaat bagi anak-anak, dan pengasuh mereka dengan meningkatkan kemampuan ejaan. Sebab, pendengar dapat juga mendengar pengucapan kata yang tepat. Hal ini juga meningkatkan ikatan sosial dan empati di mana pendengar berhubungan dengan karakter dalam cerita. Inilah yang ingin dicapai hari ini. Kini gerakan ini benar-benar menjadi gerakan global dengan catatan menjadi tren di Twitter atau X, dan banyak dukungan selebriti. Menurut situs web mereka, hari ini merayakan “kegembiraan dan kekuatan membaca dan berbagi cerita,” dan “memperluas definisi dan cakupan literasi global.” Kabar baiknya adalah dunia saat ini sudah lebih melek huruf dibandingkan sebelumnya. Angka melek huruf kaum muda di kalangan usia 15 hingga 24 tahun meningkat dari 87.286 pada tahun 2010 menjadi 90.537 pada tahun 2019. Terdapat kurva kenaikan serupa untuk angka melek huruf orang dewasa di seluruh dunia. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal melek huruf di seluruh dunia. Dengan Chad mencatat tingkat melek huruf remaja perempuan hanya sebesar 22 persen pada tahun 2016. Ada juga beberapa negara lain di Afrika sub-Sahara seperti Niger, Mali, dan Afrika Tengah. Republik yang angkanya berada di bawah 50 persen pada tahun 2018. Hari Baca dengan Keras Sedunia adalah salah satu inisiatif yang berupaya mengatasi kesenjangan ini. (Has)