Prof Ashari Jelma ITS Menjadi Panggung Kecanggihan Teknologi dan Inovasi

Obsessionnews.com - Universitas Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng, IPU, Asean Eng, telah menjelma menjadi panggung kecanggihan teknologi, inovasi, dan semangat sosial. Profil khas sang rektor memperlihatkan bahwa perjalanan di ITS bukan hanya tentang perubahan institusi, melainkan sebuah inspirasi besar yang membawa teknologi ke dalam setiap aspek kehidupan dan memberikan kontribusi luar biasa bagi masyarakat. Prof. Ashari mencapai prestasi besar dengan memimpin transformasi di ITS, menjadikannya pusat unggulan dalam penerapan teknologi, pendidikan, dan kontribusi sosial. Transformasi ini dilakukan dengan fokus pada penyelarasan Tridharma dan aspek manajerial. Menghadapi tantangan global seperti pandemi Covid-19, revolusi industri 4.0, dan perubahan iklim, Prof. Ashari memimpin adaptasi dan kebijakan yang relevan. Program ID 4.0 menjadi katalisator utama perubahan ini. "ID 4.0 ini terdiri dari tiga 'I', yakni Internal Enhancement, Innovation Development, dan International Reputation, dan satu 'D' yaitu Digital Transformation. ITS memprioritaskan pengembangan inovasi. Langkah ini melibatkan pendirian Innovation Center atau SAINS Techno Park sebagai lembaga untuk menghilirisasi riset yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM)," ungkap Prof. Ashari dikutip dari Majalah Men’s Obsession, Rabu (3/1/2024). Dengan gaya kepemimpinan kolegial, Prof. Ashari mengartikulasikan etos kerjanya melalui prinsip 4S: kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Ini menjadi dasar dalam membangun kepercayaan, pelayanan prima, output unggul, dan reputasi terbaik (Falsafah LOR) di tingkat nasional dan internasional. ITS juga terus melahirkan inovasi-inovasi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Selama pandemi, kemitraan dengan UNAIR menghasilkan Robot Medical Assistance RAISA untuk digunakan di rumah sakit. Laboratorium-laboratorium diubah menjadi online, memungkinkan mahasiswa untuk praktikum dari rumah. Prof. Ashari mencatat keberhasilan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di tingkat institusi, yang diakui oleh Kementerian. Strategi ITS untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi melibatkan restrukturisasi organisasi dan penekanan pada inovasi. Fokus ini terlihat dalam pendirian Fakultas Kedokteran dan Kesehatan untuk memajukan pendidikan dan inovasi di bidang tersebut, sejalan dengan perkembangan Industri 4.0. Selain itu, ITS aktif dalam memodernisasi infrastrukturnya, termasuk mengubah lebih dari 100 ruang kelas menjadi Smart Classroom. Pembaruan infrastruktur ini mencakup juga pembangunan tower baru dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Dalam bidang seleksi masuk perguruan tinggi, Prof. Ashari memainkan peran kunci sebagai Ketua SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru), menjalankan tugasnya tanpa kendala selama dua tahun terakhir. Prestasi ITS tidak hanya terukur dari pengakuan akademis, melainkan juga dari dampak nyata produk inovasinya bagi masyarakat. Penghargaan dan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk UNESCO, mewarnai perjalanan gemilang ITS. Mengakhiri kepemimpinan lima tahunnya, Prof. Ashari memutuskan untuk tidak kembali ikut dalam pemilihan rektor berikutnya, mendukung regenerasi kepemimpinan di ITS. Namun, dia tetap aktif dalam dunia pendidikan, memberikan kontribusi melalui pengalaman dan pengetahuannya. Prof. Ashari menerima penghargaan atas "Commitment to the Australia-Indonesia Relationship" dari Australia Award pada tahun 2023 dan menjadi salah satu tokoh terpilih yang fotonya dipamerkan di Taman Ismail Marzuki Jakarta dalam peringatan "70 years of Australia Scholarships in Indonesia." Pencapaian gemilang ITS, dari prestise akademis hingga dampak nyata pada masyarakat, mencerminkan dedikasi Prof. Ashari dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Prestasi ini bukan hanya tentang kesuksesan institusi, tetapi juga tentang pewarisan fondasi bagi generasi mendatang untuk mencapai prestasi lebih besar lagi. (Poy)