Heboh! Senator DPD RI Bali Minta Wanita Muslimah Buka Jilbab?

Heboh! Senator DPD RI Bali Minta Wanita Muslimah Buka Jilbab?
Obsessionnews.com - Anggota DPR RI Arya Wedakarna membuat heboh dan resah karena Senator non muslimah asal Bali ini meminta wanita muslim di Bali mencopot jilbabnya. Mengutip informasi dari website kantor berita yang memberitakan bahwa Arya Wedakarna mendadak viral di lini masa X. Akibat video ketika Arya sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara. "Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek."   Terhadap sikap Senator Bali tersebut, Ketua LBH Pelita Umat, Chandra Purna Irawan SH MH, menilai perilaku tersebut adalah rasis. Pertama, bahwa yang menjadi krusial dari pernyataan tersebut adalah membandingkan dua subjek yaitu gadis Bali dan gadis yang pakai penutup (jilbab). Apabila hanya membandingkan saja tidak terdapat persoalan, tetapi jika terdapat "kalimat repetisi" dan "kata keterangan". Kalimat repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting, hal ini dapat disimak kalimat awal "Jangan kasih yang penutup" lalu diberi kalimat repetisi "penutup gak jelas". Pernyataan Arya Wedakarna menjadi jelas ketika ditambah "kata keterangan" yaitu "this is not Middle East ". penggunaan kata keterangan ini dapat signifikan membantu dalam memahami dengan lebih jelas dan ekspresif;  Kedua, bahwa berdasarkan penjelasan di atas yaitu pernyataan Arya Wedakarna yang ditambah "kalimat repetisi" dan "kata keterangan". Kemudian berdasarkan teori tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi sebagai berikut pernyataan "Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East" tuturan tersebut mengarah pada semua orang dalam hal ini adalah perempuan (mitra tutur) bahwa yang menggunakan penutup kepala adalah tidak jelas, ini bukan middle east atau timur Tengah, sementara perempuan timur Tengah dikenalnya menggunakan hijab. Juga dapat dianalisis menggunakan "kata konotasi";  Ketika, bahwa sehingga pernyataan Arya Wedakarna tampak seperti menghina dan mencela hijab. Sebab, bagi umat Islam, hijab merupakan ajaran Islam dan bentuk memuliakan perempuan. Pernyataan tersebut dapat dikategorikan tindak pidana 156a KUHP yaitu Unsur perbuatan tindak pidananya berupa : pelecehan, merendahkan terhadap suatu ajaran agama yg dianut di Indonesia adalah perbuatan yang dapat dipidana berdasarkan Pasal 156a KUHP;dan unsur dengan sengaja mengeluarkan perasaan atau perbuatan merendahkan, melecehkan ajaran agama serta dinyatakan dihadapan dan/atau ditujukan kepada publik, artinya dapat dinilai unsur sengaja terpenuhi.   Karuan saja, pernyataan Arya Wedakarna (AWK) yang trending di X (Twitter) menjadi sorotan netizen yang menilai rasis dan menyinggung penggunaan hijab untuk wanita muslimah. Dalam potongan video yang diunggah oleh akun X @HisyamMochtar, AWK mengucap secara lantang ketidaksukaannya terhadap perempuan berhijab yang bertugas di bagian depan melayani masyarakat agar petugas perempuan asal Bali ditempatkan di depan bukan yang memakai hijab atau jilbab. Pernyataannya itu diungkapkan saat AWK memimpin rapat DPD dengan Kepala Bea Cuka Bali Nusra dan Kepala Bea Cukai I Gusti Ngurah Rai. "Saya tidak mau yang front line - front line itu, saya mau gadis Bali yang kayak kamu yang rambutnya kelihatan terbuka," kata AWK dalam potongan video yang di unggah akun  @HisyamMochtar di media sosial X, Senin (1/1/2024).   Ucapan AWK itu pun dianggap rasis dan menuai berbagai hujatan dan komentar dari warganet. "Kl hukum gak bisa sentuh ybs, sebaiknya disamperin aja utk dimintai klarifikasi & pertgg jwb atas ucapan2 rasisnya itu. Tak ada tempat bagi siapa sj di negri kt ini bagi para rasis, kita sdh sepakat plural saat dirikan bangsa ini. Apalgi hrsnya dia lbh paham sbg pjbt @DPP PA212," kata akun Perubahan itu Niscaya @KangDenZam. "Mulutnya tdk terajar. Jadi senator kok rasis, entar dia kedaerah lain lalu org juga ngomong rasis kedia, kira2 gimana reaksi dia? #TangkapAryaWedakarna," ucap Ummu Arga @rahmaniarbaftim. "Minoritas yg ngrasa mayoritas ekslusif yg dkumpulkan dalam satu pulau kecil gayanya udah bak raja penguasa..," kata Aslan @PapaOwl. Namun, akhirnya AWK menyampaikan klarifikasi usai viral di media sosial menyinggung penggunaan hijab untuk perempuan muslimah. "Atas masukan daripada tokoh bangsa dan juga para pelingsir di Provinsi Bali maka saya mengklarifikasi terkait dengan beredarnya potongan dari acara rapat kerja kami Selaku Komite l Bidang Hukum DPD RI utusan Provinsi Bali," kata AWK dalam video klarifikasi yang diunggah di akun instagramnya. Senator Bali ini pun berkilah bahwa media tidak mengutip lengkap pernyataannya. "Maka dari itu, saya ingin menyampaikan bahwa terkait dengan video viral yang beredar di masyarakat, bahwa video yang beredar adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media, maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kelitnya. (ARS)