Pentas “Calon Lawan” Kisah Perebutan Pengaruh dan Kekuasaan Antar Kelompok

Pentas “Calon Lawan” Kisah Perebutan Pengaruh dan Kekuasaan Antar Kelompok
Obsessionnews.com - Situasi sosial politik di Indonesia yang mulai menghangat menjelang Pemilihan Presiden, menjadi topik menarik yang diangkat oleh Indonesia Kita pada pertunjukan ke-40. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, pementasan berjudul “Calon Lawan” ini turut mendapatkan sambutan hangat dari PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada Jumat dan Sabtu, 20-21 Oktober 2023. Penulis dan Direktur Artistik Calon Lawan Agus Noor menjelaskan, lakon Indonesia ke- 40 ini bakal menjadi momen warming up bagi publik maupun para kontestan calon presiden sebelum maju berlaga. Selalu mengusung sentuhan budaya di setiap pementasannya, kali ini Indonesia Kita, memilih olahan seni bela diri wushu untuk memunculkan nuansa persaingan dan pertarungan antara lawan-lawan yang tengah beradu kekuatan. “Sebentar lagi ramai pesta elektoral. Kita akan melihat kontestasi para pemimpin untuk mendapatkan panggung pemberitaan. Dan biasanya, pada saat seperti itulah, para pemimpin membutuhkan panggung seni sebagai bagian yang meramaikan panggung politik mereka. Mereka datang ke konser musik, bukan untuk menonton, tetapi agar disorot dan muncul di banyak media. Acara-acara seni banyak digelar dan diadakan dalam keriuhan politik, tetapi semua itu hanya menjadi cara untuk mengundang dan menghibur massa,” kata Agus, pada konferensi pers yang diadakan, Jumat (20/10/2023). Kisah Calon Lawan ini menampilkan dunia pertarungan bawah tanah di mana para kelompok saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Pertarungan antar dua kelompok yang sama kuat pun terjadi. Berkali-kali terjadi pertarungan antar dua kelompok ini yang melibatkan jagoan-jagoan terbaik yang dimiliki keduanya. Saat situasi kian menegangkan, muncul beberapa kejadian misterius, yang membuat masing-masing kubu saling curiga. Ada beberapa penyerangan, tetapi tak bisa diketahui siapa yang melakukan. Situasi ini mendorong kemunculan dugaan bahwa ada jagoan misterius, sosok yang tak terlihat, yang bergerak cepat melebihi bayangan, dengan kesaktian yang tak tertandingi. Jagoan yang memiliki kemampuan membunuh lebih cepat dari malaikat maut. Sebagai lawan, sosok itu bagai tak terlihat, tetapi memiliki kekuatan yang hebat. Cemas dengan kondisi ini, kedua kelompok yang tadinya berseteru kemudian mencoba bersatu untuk melawan “sosok tak terlihat” untuk mengetahui identitasnya yang sebenarnya. “Lakon Calon Lawan ini kami harapkan bisa mengajak para penonton untuk menyambut pesta elektoral nanti dengan santai, gembira, dan tentunya tetap kompak dalam perbedaan pilihan dan pendapat. Tidak perlu kita sampai harus berseteru di level horizontal, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di panggung politik yang sesungguhnya nanti. Marilah kita terus bersatu dalam kebhinekaan kita,” ujar pendiri Indonesia Kita Butet Kartaredjasa. (Arfi)