Ponsel Jurnalis Rusia Diretas dengan Spyware Israel

Ponsel seorang jurnalis terkemuka Rusia disusupi dengan menggunakan spyware Israel, kata para peneliti pada Rabu (3/9/2023), yang merupakan tanda terbaru bahwa alat peretasan telepon digunakan untuk memata-matai pekerja media dan tokoh oposisi di seluruh dunia. Investigasi bersama yang dilakukan pengawas Internet Kanada, Citizen Lab, dan kelompok hak digital Access Now menemukan bahwa ponsel Galina Timchenko telah terinfeksi menggunakan spyware yang dibuat oleh perusahaan Israel, NSO Group. Infeksi dimulai pada atau sekitar 10 Februari 2023, kata para peneliti. Mereka tidak mengidentifikasi siapa yang akan menyebarkannya. Timchenko, salah satu pendiri dan penerbit outlet berita independen Rusia Meduza, berada di Berlin pada saat peretasan terjadi, kata para peneliti. Kelompok pembela media mengutuk dugaan pengawasan tersebut, dan Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan jurnalis dan narasumber mereka tidak bebas dan aman jika mereka dimata-matai. Timchenko dikutip dalam sebuah cerita yang diterbitkan oleh Meduza pada hari Rabu yang mengatakan bahwa peretasan tersebut membuatnya merasa seperti ditelanjangi di alun-alun kota. Dalam emailnya, NSO mengatakan pihaknya selalu menyelidiki tuduhan penyalahgunaan yang kredibel. Perusahaan tidak mengatakan apakah penyelidikan telah dibuka dalam kasus ini, atau menanggapi ketika ditanya tentang contoh penyelidikan di masa lalu. Para peneliti, anggota parlemen, dan jurnalis telah berulang kali menuduh NSO membantu pemerintah memata-matai lawan politik dan melemahkan pemberitaan independen. Pada tahun 2021 perusahaan tersebut masuk daftar hitam oleh pemerintah AS karena masalah hak asasi manusia. Timchenko adalah salah satu tersangka korban yang terkenal. Salah satu pilar media independen Rusia, ia mendirikan Meduza di Latvia setelah dipecat sebagai editor salah satu situs berita paling populer di Rusia karena melanggar peraturan. Media tersebut kemudian menjadi sumber berita utama di tengah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. (ArabNews/Red)