Kementerian PUPR Ajak Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Wujudkan Pembiayaan Perumahan Hijau di Indonesia

Obsessionnews.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak seluruh pemangku kepentingan dari sektor pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan kerja sama dalam mewujudkan pembiayaan perumahan hijau di Indonesia. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mengakselerasi transisi energi yang adil dan terjangkau melalui pembiayaan perumahan yang ramah lingkungan. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengemukakan bahwa laporan terbaru dari Climate Transparency mengungkapkan bahwa bangunan gedung di Indonesia berkontribusi sebesar 4,6% emisi karbon langsung dan 24,5% emisi tidak langsung. Dalam upaya mengatasi masalah ini, diperlukan langkah strategis dalam efisiensi pemanfaatan energi, terutama dalam bangunan perumahan, melalui konsep Bangunan Gedung Hijau. Baca juga: Kementerian PUPR Raih Penghargaan Kemenkumham atas Dukungan Infrastruktur Pendidikan "Kementerian PUPR telah menggagas Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) sebagai langkah transisi ke perumahan hijau dengan menyediakan rumah yang terjangkau baik melalui pembangunan rumah baru maupun renovasi rumah dengan menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau,” kata Herry dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/8/2023). IGAHP mencakup adaptasi, mitigasi, sertifikasi, serta pembiayaan perumahan hijau yang memungkinkan Indonesia mencapai target emisi nol karbon (net zero emission) untuk sektor perumahan pada tahun 2050. Progam ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama para pemangku kepentingan di bidang pembiayaan perumahan. Herry menambahkan, Kementerian PUPR telah membangun 6,8 juta rumah dari tahun 2015 hingga 2021 dan 1,1 juta rumah sepanjang tahun 2022 melalui Program Satu Juta Rumah. Terlepas dari pencapaian penyediaan perumahan tersebut, masih terdapat backlog kepemilikan rumah sebesar 12,7 juta dan rumah tidak layak huni sebanyak 23,7 juta yang juga perlu diintegrasikan dengan implementasi desain Bangunan Gedung Hijau yang tahan iklim. Sebagai upaya bersama dalam mendukung terciptanya suatu ekosistem untuk menyelaraskan seluruh upaya pemenuhan kebutuhan hunian agar dapat berjalan dengan optimal, termasuk upaya-upaya pendanaan kreatif (creative financing), Pemerintah telah membentuk inisiatif Ekosistem Pembiayaan Perumahan pada tahun 2023 yang diprakarsai oleh Kementerian Pekerjaan PUPR dan Kementerian Keuangan. Baca juga: Kementerian PUPR Dorong Pemanfaatan Aspal Buton dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan “Untuk mempercepat pemenuhan perumahan hijau yang terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem pembiayaan perumahan harus bekerja sama membangun suatu skema pembiayaan yang kreatif. Karena untuk mengatasi permasalahan backlog perumahan di Indonesia tidak bisa diselesaikan oleh satu program saja,” tutur Herry. Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem pembiayaan perumahan dapat mengembangkan aturan hingga instrumen dalam mewujudkan pembiayaan perumahan hijau di Indonesia. “Untuk menuju perumahan yang efisien secara energi, kita perlu bekerja bersama untuk meningkatkan inovasi dalam pembangunan dan konstruksi gedung dan perumahan demi mencapai efisiensi energi, membatasi konsumsi energi namun tetap memperhatikan kebutuhan untuk cooling dan ventilasi,” katanya. (Poy)