Menko PMK: Ketuhanan Yang Maha Esa, Fondasi dalam Mengatasi Permasalahan Bangsa Indonesia

Obsessionmews.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, peran komunitas keagamaan dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa Indonesia sangat penting. Menurutnya, hal itu terbukti dalam dasar negara Indonesia Pancasila yang menempatkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai sila pertama. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Tahun 2023 Pemuda Katolik, Jumat (19/5/2023).
"Harus kita akui, sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah energi yang melimpah yang mengimbas pada sila-sila berikutnya. Tanpa ada sila pertama saya yakin empat sila lain akan mengalami kekosongan," ungkapnya. Baca juga:Menteri Muhadjir Paparkan “Best Practice”Indonesia Kendalikan Kemiskinan di Masa Pandemi Covid-19Muktamar ke-32 PII, Menteri Muhadjir Sampaikan Semangat Keislaman dan Nasionalisme Harus Dibarengi Soft Skill Dikutip dari siaran pers yang diterima obsessionmews.com, Sabtu (20/5/2023), disebutkan dalam kesempatan itu hadir Gubernur Riau Syamsuar, anggota DPR RI Effendy Sianipar, anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja, Uskup Agung Padang Mgr. Vitus Rubianto Solichin, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, K, Ketua Komisariat Daerah Pemuda Katolik Riau Lorensius Purba, Ketua Panitia RAPIMNAS I Pemuda Katolik Tahun 2023 Pandapotan Sitanggang, Peserta RAPIMNAS I Pemuda Katolik Tahun 2023 dari seluruh Indonesia. Menko PMK berharap komunitas keagamaan bisa saling memperat hubungan lintas keagamaan dan lintas keyakinan untuk bahu membanhu dalam pembangunan nasional. Menurutnya, bila komunitas keagmaan bisa bertenggang rasa dan solid, maka akan menjadi ujung tombak dalam mengatasi berbagai macam masalah kebangsaan. Salah satu contoh baik, menurut Muhadjir, adalah yang dilakukan komunitas agama Katolik. Dia memaparkan, komunitas agama katolik sudah banyak membantu pemerintah dalam mengatasi di masa sulit pandemi Covid-19, permasalahan stunting, dan kemiskinan, khususnya di wilayah Indonesia timur. "Saya berterima kasih kepada seluruh umat Katolik yang telah betul-betul ambil bagian. Mulai dari waktu Covid-19 kami gunakan gereja untuk melakukan vaksinasi memberikan penyuluhan, bahkan juga memberikan bantuan sosial di wilayah yang mayoritas umat gerejawi. Dan ini punya andil luar biasa. Kita juga terus bersama-sama seperti NTT itu dukungan gereja luar biasa," ungkapnya. "Oleh karena itu kita ingin betul-betul bergandengan tangan semua umat beragama yang menempatkan sila pertama adalah segalanya itu untuk menjadi spirit utama dari kemajuan bangsa kedepan," imbuh Muhadjir Dia juga menekankan, semua keyakinan agama selalu mengedepankan aspek nilai kemanusiaan. Dalam hal itu dia meminta seluruh komunitas agama di Indonesia selalu mengutamakan solidaritas dan nilai kemanusiaan dibandingkan dengan ego "chauvinisme" masing-masing umat. Hal itu juga untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif dan toleran. "Dan inilah aspek nilai ketuhanan nilai kemanusiaan yang perlu kita kedepankan untuk membangun Indonesia kedepan," ucapnya. Menutup sambutannya, Menko PMK juga membacakan pantun yang memberikan apresiasi dan semangat pada para Pemuda Katolik untuk turut serta dalam membangun bangsa Indonesia. Padi muda jangan dilurut,Kalau dilurut, pecah batang,Para pemuda katolik harus pantang surut,Kalau surut Indonesia Emas tak akan datangMasak nasi menggunakan kayu bakar,Walau begitu tetaplah enak rasanyaDengan semangat berkobar-kobar,Mari pemuda katolik membangun bangsa Usai kegiatan, pada malam harinya, Menko PMK Muhadjir Effendy selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Bisnis dan Industri Halal bersama dengan Gubernur Riau Syamsuar menghadiri kegiatan Silaturahmi Syawal 1444H dan Pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan 'Aisyiah Riau Periode 2022-2027, di Gedung Daerah Serindit, Kantor Gubernur Riau. (red/arh)
