Filipina Bersihkan Kepolisian, Semua Petinggi Polisi Diminta Mengundurkan Diri

Filipina melakukan pembersihan Kepolisian, semua petinggi polisi dari kolonel hingga jenderal diminta mengundurkan diri, termasuk Kepala Kepolisian negara tersebut. Pemerintah Filipina pada Rabu (4/1/2023) memerintahkan semua kolonel polisi dan jenderal untuk mengundurkan diri. Langkah ini diambil untuk membersihkan kepolisian dari dugaan hubungan dengan sindikat perdagangan obat-obatan terlarang. Menteri Dalam Negeri Filipina Benhur Abalos menegaskan, hanya pengunduran diri petugas polisi yang terbukti memiliki hubungan dengan jaringan/ perdagangan narkoba yang akan diterima oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr. https://youtu.be/tTOYixYMo8w Dilansir VOA, Rabu (4/1/2023), sekitar 300 polisi tercantum dalam perintah tersebut, yang direkomendasikan oleh kepala polisi nasional, yang juga akan mengajukan pengunduran dirinya, kata Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos Jr. dalam konferensi pers. “Tampaknya ada masalah besar di kepolisian kita. Ternyata ada jenderal dan kolonel yang terlibat narkoba, Kita perlu membersihkan jajaran kepolisian kita. Kita butuh kepercayaan rakyat.” ungkapnya. Belasan polisi ditangkap atau dibebaskan dari jabatan mereka dan diselidiki tahun lalu atas keterlibatan -- atau dugaan keterlibatan -- mereka dalam perdagangan narkoba. Abalos mengutip kasus baru-baru ini tentang penegak hukum yang menjual narkoba di kantor mereka. Badan Anti Narkoba Filipina juga menjadi sasaran penggerebekan, penangkapan, dan pemecatan dalam beberapa bulan terakhir. Mantan Presiden Rodrigo Duterte mendapat kecaman internasional atas perang mematikannya terhadap narkoba, yang menurut data polisi menyebabkan lebih dari 6.200 tersangka tewas. Kelompok-kelompok HAM menyebut jumlah korban tewas yang lebih tinggi dari yang dilaporkan, dan menuduh beberapa polisi merekayasa bukti untuk menunjukkan bahwa para korban menolak keras penangkapan. Pada bulan November, Kepala Polisi Nasional Filipina Rodolfo Azurin Jr. mengatakan ia memerintahkan para penegak hukum untuk meminimalkan pembunuhan terhadap orang-orang yang terlibat dalam aktivitas narkoba. Abalos mengatakan sulit untuk berperang melawan narkoba jika orang-orang yang dianggap berada di pihak yang benar ternyata menikam dari belakang. Ia mengatakan, pengunduran diri bertujuan untuk mencegah petugas yang berbuat kekeliruan menutupi jejak mereka atau mengajukan tuduhan yang dibuat-buat. Sebuah komisi akan dibentuk untuk meninjau catatan polisi untuk menentukan apakah mereka terlibat dalam perdagangan narkoba, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka yang tidak terlibat tidak perlu khawatir. (Red)