Kanwil Kemenag se-Indonesia Diimbau Hadirkan Bank Syariah dalam Sistem Penggajian ASN

Kanwil Kemenag se-Indonesia Diimbau Hadirkan Bank Syariah dalam Sistem Penggajian ASN
Obsessionnews.com - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) se-Indonesia diimbau untuk menghadirkan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam sistem penggajian Aparatur Sipil Negara (ASN).   Baca juga: Peruri Teken Nota Kesepahaman Bersama Bank Syariah IndonesiaBNI Life Bayarkan Klaim Debitur Bank Syariah Indonesia Rp2,7 Miliar   Imbauan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali dalam agenda evaluasi serapan anggaran Kemenag tahun 2022 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2022). Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Forum Kepala Kanwil Kemenag Muhammad Tabrin, serta jajaran Kepala Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia. "Ini sesuai dengan mandatori Peraturan Menteri Keuangan nomor 11 tahun 2016 di mana jika dalam sistem penggajian suatu instansi pemerintah menggunakan lebih dari satu bank, maka wajib terdapat Bank Syariah," terang Nizar. Dikutip obsessionnews.com dari laman resmi Kemenag, Minggu (31/7), dalam kesempatan tersebut Nizar mengungkapkan, hingga saat ini presentase penggunaan BSI untuk penggajian karyawan di Kanwil Kemenag se-Indonesia secara komulatif baru mencapai angka 27 persen. "Kita ini institusi agama tapi masih banyak yang belum mengutamakan perbankan syariah. Padahal ada prospek yang luar biasa yang dimiliki oleh perbankan syariah," ujarnya. "Saya melihat justru yang bermitra dengan bank syariah itu banyak dari perusahaan yang dikelola oleh saudara non-muslim. Hal ini disebabkan karena adanya prinsip-prinsip syariah yang dinilai sangat menguntungkan bagi nasabah, yakni akadnya," jelas Nizar. Lebih lanjut Nizar juga mengemukakan usulannya supaya BSI bisa bekerja sama dengan rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan kampus serta pengembangan Program Studi Perbankan Syariah. Sementara itu Direktur Sales dan Distribusi BSI Anton Sukarna menerangkan, saat ini perbankan syariah tumbuh sangat baik mencapai angka 10% dibanding bank konvensional yang hanya bertumbuh di angka 9,9%. "Ini menunjukkan bahwa perbankan syariah memiliki potensi yang sama kuatnya dengan perbankan konvensional," ujarnya. Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan supaya perbankan syariah menjadi sektor perbankan utama yang bukan hanya bermain dalam negeri saja, tapi juga secara global. Itulah mengapa tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekarang bergabung menjadi satu BSI supaya kami cukup kuat untuk bertanding di level nasional maupun internasional. (red/arh)