Presiden Mundur, Setelah Massa Bakar Rumah PM Sri Lanka dan Serbu Istana

Akhirnya Presiden Sri Lanka segera mengundurkan diri (lengser), setelah aksi massa unjuk rasa membakar rumah Perdana Menteri (PM) dan serbu istana. Mengapa presiden tidak mundur dari awal saja? Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mengumumkan dia segera mengundurkan diri setelah pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan membakar rumah perdana menteri. Saat kejadian, perdana menteri dan presiden tidak berada di lokasi kejadiaan. https://youtu.be/m5PaDWJBQ-g Ratusan ribu orang turun ke jalan di ibu kota Kolombo, menyerukan Rajapaksa mundur setelah berbulan-bulan menggelar unjuk rasa memprotes persoalan ekonomi. Rajapaksa akan Presiden akan mundur, setelah massa bakar rumah PM dan serbu istana - diri pada 13 Juli nanti. Adapun Perdana Menteri (PM) Wickremesinghe telah setuju mundur dari jabatannya. Ketua parlemen Sri Lanka mengatakan presiden memutuskan untuk mundur "demi memastikan penyerahan kekuasaan secara damai" dan meminta masyarakat "menghormati hukum". https://youtu.be/kjnGnTKN2yU Pengumuman itu memicu pesta kembang api di ibu kota. Setelah peristiwa hari Sabtu, Amerika Serikat mengimbau para pemimpin Sri Lanka segera bertindak guna menyelesaikan krisis ekonomi negara itu. 'Saya amat sedih, mengapa mereka tak mundur dari awal?' Seorang pengunjuk rasa, Fiona Sirmana, yang berdemonstrasi di depan rumah presiden, berujar sudah saatnya "menyingkirkan presiden dan perdana menteri dan menyambut era baru Sri Lanka". "Saya merasa sangat, sangat sedih karena mereka tidak pergi lebih awal, karena jika mereka mundur lebih awal tidak akan ada kehancuran," katanya kepada Reuters. https://youtu.be/6XBJD-wloxU Puluhan orang terluka dalam protes hari Sabtu, dan seorang juru bicara rumah sakit utama di Kolombo mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tiga orang dirawat karena luka tembak. Sri Lanka dihantam lonjakan inflasi dan berupaya mengimpor makanan, bahan bakar dan obat-obatan di tengah krisis ekonomi terburuk negara itu dalam 70 tahun. Negara itu kehabisan mata uang asing dan harus memberlakukan larangan penjualan bensin dan solar untuk kendaraan pribadi, yang menyebabkan antrian bahan bakar selama berhari-hari. Puncak aksi protes selama berbulan-bulan Peristiwa luar biasa pada Sabtu agaknya merupakan puncak dari aksi protes damai selama berbulan-bulan di Sri Lanka. Kerumunan orang-orang dalam jumlah besar berkumpul di kediaman resmi Presiden Rajapaksa. Sebagian mereka meneriakkan slogan-slogan dan mengibarkan bendera nasional sebelum menerobos barikade dan memasuki kediaman sang presiden. Rekaman video yang beredar secara online memperlihatkan orang-orang berkeliaran di dalam rumah dan berenang di kolam renang presiden. Sementara lainnya mengosongkan laci-laci, menjarah barang-barang milik presiden dan menggunakan kamar mandi mewahnya. Gambaran kontras antara kemewahan istana dan kesulitan berbulan-bulan yang dialami 22 juta orang di negara itu tidak hilang dariingatan para pengunjuk rasa. "Ketika seluruh negeri berada di bawah tekanan seperti itu, orang-orang datang ke sini untuk melepaskan tekanan itu. "Saat Anda melihat kemewahan di rumah ini, jelas bahwa mereka tidak punya waktu untuk bekerja untuk negara," kata Chanuka Jayasuriya, seorang pendemo kepada Reuters. (Red) Sumber: BBC News