Geliat Fashion di Akhir Pandemi

Oleh: Dr. Dewi Tenty Septi Artiany,S.H.,M.H.,M.Kn, Pemerhati Koperasi dan UMKM Menghadiri acara launching produk fashion Aneuku dan Alana yang mengusung tema langit dan jenggala pada hari Minggu, 10 April 2022, seperti menemukan oase di tengah padang pasir, setelah acara seperti ini sempat vakum cukup lama akibat pandemi. Pandemi yang berkepanjangan memang meluluhlantahkan semua lini kehidupan masyarakat termasuk produk fashion, yang mengakibatkan terjadinya perubahan penjualan dari gerai offline ke digital, perubahan sistem pembayaran, pengiriman, dan perilaku dari konsumen sangat mempengaruhi jalannya proses bisnis. Aneuku sebagai sebuah brand yang sudah cukup dikenal masyarakat terutama kaum muslim yang gemar memakai baju muslim yang comfortable dengan tampilan elegan, sementara Alana merupakan produk turunan dari Aneuku dengan pasar yang lebih segmented untuk remaja dan yang berjiwa muda. Brand ini berawal dari nama toko busana muslim di Garut pada tahun 2005, kemudian memproduksi sendiri dengan nama Aneuku pada tanggal 25 November 2016 bersamaan dengan pembukaan outlet Aneuku Galeri di Thamrin City. Dari acara tersebut saya bisa menarik kesimpulan bahwa brand ini telah melalui proses yang cukup panjang untuk dapat ajeg seperti sekarang dan brand ini dalam perjalanannya menerapkan knowledge yang baik tentang brand produk dan marketing sehingga untuk dapat survive di masa pandemi ini seperti:
- Tentukan Segmen Pasar
- Pentingnya Data Pelanggan
- Kreativitas dan Inovasi
- Pasar Digital
- Konsistensi