Ketua Komite III DPD RI Bakal Panggil IDI Terkait Pemecatan Terawan

Jakarta, obsessionnews.com - Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni yang membidangi Kesehatan bakal memanggil Ikatan Dokter Indonesia (IDI), terkait pemecatan Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI. Menurut Sylviana, apakah tidak ada langkah yang lebih bijak? Kalau memang ada kekeliruan oleh yang bersangkutan bisa diselesaikan secara baik-baik, karena bagaimanapun Terawan pernah berjasa bagi negara ini. “Tentu ini sebagai catatan kami di Komite III, kami akan memanggil IDI untuk memberikan informasi dan klarifikasi,” tegas Sylviana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/3/2022). Senator asal Dapil Provinsi DKI Jakarta ini turut mengapresiasi atas torehan jasa yang pernah dibuat oleh Terawan. “Saya menyakini bahwa Vaksin Nusantara yang digarap dr Terawan ini mampu akselerasi atasi pandemi Covid-19, tidak sekadar mendukung tapi saya juga sudah disuntik vaksin nusantara oleh Dokter Terawan pada (21/5/2021) tempo lalu,” Terangnya. Atas jasa-jasanya tersebut, perempuan yang akrab disapa Mpok Sylvi ini menilai bahwa Terawan berhak diperjuangkan agar mendapatkan keputusan yang bijak. “Pasalnya Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia. Banyak prestasinya, kami akan memperjuangkannya,” ucapnya. Diketahui, polemik ini mencuat setelah diunggahnya surat oleh Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, melalui akun media sosial pribadinya. Dia mengatakan bahwa kasus pelanggaran etik berat yang dilakukan Terawan Agus Putranto telah berjalan cukup panjang. “Investigasi sudah dilakukan sejak tahun 2013. Hasil sidang MKEK terakhir pada tanggal 8 Februari 2022 disampaikan pada PBIDI sebagai kelanjutan hasil MKEK dan Muktamar IDI tahun 2018," tutur Pandu Riono, Minggu, 27 Maret 2022. Dia menambahkan bahwa keputusan MKEK tersebut dibahas pada sidang khusus Muktamar IDI XXXI pada tanggal 21 sampai 25 Maret 2022 kemarin. Dalam keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), diungkapkan 5 pelanggaran yang dilakukan dr. Terawan Agus Putranto. (Poy)